Gaji Baru Naik Jika UMK Naik
Jumat, 25 November 2011 – 07:57 WIB
Tanggal-tanggal tua, ketika gajinya menipis, perempuan itu harus pintar-pintar mengatur uang di dompetnya. Jika di awal-awal menerima gaji ia bisa menikmati makan malam di warung, di tanggal-tanggal itu ia harus rela hanya menikmati mie instan. "Kalau makan enak terus, mana cukup gajiku," tukasnya.
Baca Juga:
Jangan pernah membayangkan Ginting jalan-jalan ke mal, atau sekadar nonton film di bioskop. Selama belasan tahun jadi buruh, ia tak pernah menginjakkan kakinya di gedung bioskop. "Saya nonton film di TV aja," tuturnya.
Meski serba kurang, Ginting mengaku tak punya pilihan lain. Jika hendak keluar atau pindah kerja ke tempat lain, ia takut tak bisa diterima. Sementara di perusahaannya, ia sudah menjadi karyawan tetap. "Dilema. Makanya UMK itu penting buat kami. Kalau UMK naik, gaji kami naik. Kalau UMK tak naik, gaji kami tak naik juga," ujarnya.
Di tengah unjuk rasa Rabu itu, sejumlah pekerja di galangan kapal mengeluhkan gaji mereka yang kecil. "Tapi jangan sebut namaku. Tak enak sama perusahaan," ujar Ali, sebut saja begitu, karyawan PT Natos.
PERINGETEN Ginting, 36, berdiri sekitar sepuluh meter dari kerumunan massa, Rabu (23/11). Ia mendengarkan orasi sejumlah perwakilan serikat pekerja
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB