Gaji Baru Naik Jika UMK Naik
Jumat, 25 November 2011 – 07:57 WIB
Pria lajang yang bekerja di PT BMC atau Batamec Tanjung Uncang ini terlihat tegang dan tampak serius mendengar orasi dari koordinator aksi di depan para demonstran. "Ia, turunkan Wali Kota," katanya sesaat setelah mendengar orator mengajak para demonstran untuk menurunkan wali kota.
Ruslan, yang tinggal di perumahan Pendawa Batuaji ini mengaku ikut berdemonstrasi karena merasa gajinya yang selama ini diterimanya dari perusahaan tempatnya bekerja sangatlah tidak mencukupi dibandingkan dengan kerja kerasnya di galangan kapal tersebut."Gaji kami tidak seimbang dengan pekerjaan kami di galangan kapal sana. Saya ikut demonstrasi ini berharap gaji saya di tahun depan bisa bertambah," katanya.
Selama tiga tahun ia banting tulang di perusahaan Shipyard itu dengan gaji per bulannya yakni Rp1,18 juta. Ia merasa uang itu tidak cukup untuk kebutuhannya di Batam setiap bulannya. Pria berkulit hitam ini merinci pengeluaran dia setiap bulannya. Untuk bayar kamar kosnya Rp 300ribu, belanjanya setiap bulan Rp 700ribu sementara sisanya harus ia gunakan seirit mungkin untuk keperluan mendadak.
Bekerja di galangan kapal di Tanjung uncang menurutnya sangat berat tantangannya. Ia harus bangun pukul 05.00 WIB karena bus karyawan melintas dari depan perumahan Pendawa sekitar pukul 05.30WIB. Jika ia overtime, ia baru akan sampai di kosnya sekitar pukul 21.30. Kalau ada jam lembur atau overtime seperti ini ia hanya akan bisa mendapatkan gaji hingga Rp 2juta. "Kalau rutin lemburnya Senin sampai Sabtu gaji saya paling hanya dua juta," ujar pria yang bekerja sebagai fitter di perusahaan tersebut.
PERINGETEN Ginting, 36, berdiri sekitar sepuluh meter dari kerumunan massa, Rabu (23/11). Ia mendengarkan orasi sejumlah perwakilan serikat pekerja
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan