Gaji Besar Korupsi Juga
Sabtu, 29 Januari 2011 – 00:10 WIB
Masalah ini peka. Masyarakat akan membandingkannya dengan kinerja pejabat yang bersangkutan. Kadang masyarakat menilai bahwa gaji dan tunjangan yang memadai tak menjamin kinerjanya optimal. Tak menjamin seorang pejabat tidak mau korupsi, menerima gratifikasi dan disogok. Sudah kaya masih kurang kaya.
Sesungguhnya korupsi bermula dari abused of power, padahal yang punya power adalah ke 8000 pejabat tersebut. Harapannya memang dengan kenaikan gaji dan tunjangan tersebut mereka akan steril dari korupsi. Namun fakta menunjukkan justru banyak pemegang kekuasaan yang melakukan korupsi.
Sebaliknya, Agus optimis rencana pemerintah untuk mereview gaji para pejabat negara ini tidak akan ditolak masyarakat. Karena tujuannya untuk menghindari terjadinya penyelewengan pejabat negara dengan alasan penghasilan rendah. Agus terlalu yakin?
Memang ihwal gaji tergantung melihat dari sudut mana. Kebutuhan pisik mendasar, atau kebutuhan professional. Yang pertama sekedar “hidup” yang kedua bertabur fasilitas fantastik. Jika gaji seorang buruh sekitar Rp 1 juta sebulan, dan punya anak istri, tak sanggup dia nonton konser musik bermutu, apalagi berlibur ke Bali.