Gaji Diturunkan, Ratusan Honorer Mogok Kerja

jpnn.com, FLORES TIMUR - Pemkab Flores Timur terpaksa menurunkan gaji sekitar 200 pegawai honorer di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Langkah ini dilakukan dengan alasan agar besaran gaji semua tenaga kontrak di daerah itu sama.
"Sebenarnya ini agar adil bagi semua tenaga honorer di Flores Timur. Karena selama ini penerapan gaji pegawai honorer di RSUD itu berbeda dengan gaji tenaga honorer di perkantoran, kemudian guru-guru, sehingga ini kami lakukan semua ini agar sama semua," katanya kepada ANTARA saat ditemui di bandara El Tari Kupang, Kupang (5/3).
Dia mengemukakan hal itu menanggapi polemik seputar kebijakan Pemerintah Kabupaten Flores Timur menurunkan gaji para tenaga honorer di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Kebijakan tersebut mendapat reaksi dari 200-an tenaga honorer dengan melakukan aksi mogok kerja yang sudah berlangsung sejak Selasa (3/3).
Bupati mengatakan bahwa saat ini jumlah tenaga honorer di kabupaten itu mencapai 3.000-an orang.
Jumlah itu termasuk pegawai honorer kantoran guru-guru serta pegawai honorer di RSUD tersebut.
Saat ini kata dia sejumlah pegawai honorer, baik di perkantoran dan guru-guru honorer, besaran mencapai Rp1.150.000 per bulan, sementara yang berlaku di RSUD tersebut berbeda.
Bupati Flores Timur menjelaskan, penurunan gaji pegawai honorer di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka demi keadilan.
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya
- Inilah Syarat Honorer Dialihkan menjadi Outsourcing, Segera Diurus ya
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Ada Pendataan Honorer Tidak Bisa Daftar PPPK 2024, tetapi Masih Dibutuhkan
- Para Honorer Masih Menerima Hak-haknya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Bisa Tenang, PPPK Harus Siap Digerakkan Kapan Saja, tetapi Begitu Pensiun Tak Dapat Apa pun