Gaji Gendut, PNS Bisa Lupa Kerja dan Hanya Foya-foya
jpnn.com - JAKARTA - Pakar birokrasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha, menyoroti kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memberikan gaji gendut bagi para PNS di ibukota.
Terlebih, Ahok juga ancang-ancang akan menaikkan gaji tenaga honorer, yang disebutnya bisa tiga kali lipat upah minimul provinsi (UMP). Diketahui, UMP DKI tahun 2015 sebesar Rp 2,7 juta.
Menurut Pengamat Politik dan Birokrasi, Miftah Thoha, rencana kenaikan tersebut justru akan mengkhawatirkan. Alasannya, gaji sangat tinggi bisa berpotensi gaya hidup PNS hanya berfoya-foya, lupa bekerja.
"Kenaikan tidak imbang, nanti malah belanja-belanja terus sampai lupa bekerja," beber Miftah saat dihubungi RMOLJakarta (grup JPNN), Sabtu (13/2).
Pria bergelar profesori itu mengatakan, seharusnya Ahok tidak berlebihan dalam menyesuaikan gaji PNS tersebut. Sebab dia mengingatkan, saat ini masih banyak warga Jakarta yang serba kekurangan.
"Harus dilihat dulu bagaimana masyarakat Jakarta, jangan asal menaikkan saja," tuturnya.
Ketika ditanyakan apakah ada kepentingan lain yang dikehendaki oleh Ahok, di balik kebijakannya menaikkan gaji PNS tersebut, Miftah mengaku enggan untuk menebak-nebak.
Miftah hanya menegaskan, bahwa upaya Ahok yang menaikkan gaji PNS tersebut hanya sia-sia. "Sia-sia dan tidak mendasar," pungkasnya. (Agung M/sim/jkt/man)
JAKARTA - Pakar birokrasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Miftah Thoha, menyoroti kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak