Gaji Guru Dipotong untuk Bangun Kantor PGRI
jpnn.com, PACITAN - Gaji guru di Pacitan, Jatim, dipotong untuk membangun kantor PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia). Ditargetkan Oktober mendatang, pembangunan sudah mulai dilaksanakan.
Wakil Ketua PGRI Pacitan, Mahmud mengatakan, kebutuhan anggaran membangun kantor PGRI mencapai Rp 7 miliar. Sumber dana diambilkan dari iuran para guru.
Besarannya masing-masing guru berbeda. Disesuaikan dengan pangkat golongan. ‘’Iuran pembangunan gedung kantor ini sebelumnya sudah kami sosialisasikan kepada semua anggota PGRI,’’ katanya, seperti diberitakan Radar Madiun (Jawa Pos Group).
Mahmud mengaku tidak merasa khawatir bahwa kebijakan iuran itu akan berimplikasi pada masalah hukum.
Sebab semua anggota PGRI menyatakan sudah setuju saat pelaksanaan forum beberapa waktu lalu. Karena mereka merasa bahwa kepentingan pembangunan kantor itu juga untuk kegiatan guru.
‘’Tapi, supaya jelasnya kami akan berkoordinasi dengan tim saber pungli terkait kebijakan ini,’’ ujar mantan Kepala SMPN 2 Pacitan itu.
Sesuai kesepakatan, iuran pembangunan kantor PGRI tersebut bervariasi. Misalnya, guru golongan II ditarik iuran sebesar Rp 75 ribu, golongan III Rp 100 ribu, dan golongan IV Rp 125 ribu.
Sedangkan, guru golongan II yang belum bersertifikasi akan dikenai iuran sebesar Rp 40 ribu, golongan III Rp 50 ribu dan golongan IV Rp 60 ribu.
Gaji guru dipotong untuk membangun kantor PGRI yang anggarannya mencapai Rp 7 miliar.
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru
- Inilah Urgensi Revisi UU Sisdiknas, Ada soal Ranking 60 dari 61 Negara
- Terobosan Kemendikdasmen di 2024: Guru ASN PPPK & PNS Bisa Mengajar di Sekolah Swasta
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai