Gaji ke-13 Ditahan, SD Inpres Mogok
Rabu, 20 Juli 2011 – 11:04 WIB
MENIA- Kebijakan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (PKPO) Kabupaten Sabu Raijua, NTT menahan gaji ke-13 kepala SD Inpres Tanajawa dan bendahara biaya operasional sekolah (BOS) Kecamatan Hawu Mehara berbuntut pada aksi mogok kerja. Ditanya sampai kapan pihaknya akan melakukan tindakan mogok kerja, Welem mengatakan, mogok kerja akan tetap dilakukannya hingga hak mereka berupa gaji ke-13 dibayar Dinas PKPO. "Kita sudah siap dengan risiko yang ada. Sampai kapan kita mogok tergantung kapan mereka mau membayar hak kita," tandasnya.
Kepala SD Inpres Tanajawa, Welem Gale Banggu kepada Timor Express (JPNN Grup) menjelaskan, tindakan mogok kerja yang dilakukannya karena Dinas PKPO Sabu Raijua telah menahan gaji ke-13 yang merupakan hak mereka dengan alasan belum memasukkan pertanggungjawaban dana BOS.
Baca Juga:
"Saya nyatakan kami mogok kerja dan semua siswa yang datang ke sekolah kita pulangkan ke rumah mereka. Ini sebagai tindakan ketidakpuasan kami terhadap kebijakan yang kami anggap sepihak yang dilakukan oleh Dinas PKPO Sabu Raijua dengan menahan gaji ke-13. Saya punya gaji dan bendahara dana BOS yang gajinya ditahan," ujar Welem, Selasa (19/7).
Baca Juga:
MENIA- Kebijakan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (PKPO) Kabupaten Sabu Raijua, NTT menahan gaji ke-13 kepala SD Inpres Tanajawa
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut