Gaji Ke-13 PNS Menggiurkan, Dinilai Bakal Menggoyang Perekonomian
jpnn.com, JAKARTA - Pencairan gaji ke-13 aparatur sipil negara (ASN) yang dimulai 5 Juni 2023 dinilai bakal berdampak cukup besar terhadap ekonomi nasional.
Sebab, jumlah ASN Indonesia yang sekitar 3,3 juta orang ditambah dengan anggota TNI dan Polri bisa mencapai enam juta orang.
Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta BRM Bambang Irawan menilai pencairan gaji ke-13 memang telah diatur dengan tujuan utamanya sebagai penghargaan terhadap pengabdian dan kinerja ASN.
Selain itu, juga untuk membantu para ASN yang sedang menghadapi bulan-bulan yang membutuhkan pengeluaran ekstra terutama terkait dengan biaya pendidikan yaitu memasuki tahun ajaran baru.
"Saya kira dampak turunnya gaji ke-13 ini juga berpengaruh terhadap perekonomian nasional, meski hitungan pertumbuhan ekonomi baru bisa dilihat per year on year (YOY) atau kuartal ke IV 2023 atau bisa juga di kuartal I 2024," kata Bambang.
Menurutnya, dampak pengeluaran ASN atau biasa disebut sebagai dampak pengganda atau "multiplier effect" akan bergulir memutar perekonomian lebih cepat dan lebih besar.
"Misal saja dari komponen biaya pendidikan katakanlah seragam sekolah. Ini akan meningkatkan permintaan akan produksi bahan kain, lalu industri printing juga ikut berputar," katanya.
Bahkan, kata Bambang pengeluaran PNS juga akan berdampak pada usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti perajin asesoris identitas siswa seperti bagde dan sebagainya, juga penjahit pakaian pasti akan ketiban rejeki yang tidak sedikit.
Pencairan gaji ke-13 aparatur sipil negara (ASN) yang dimulai 5 Juni 2023 dinilai bakal berdampak cukup besar terhadap ekonomi nasional.
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Pelindo Solusi Logistik Catatkan Kinerja Positif Sepanjang Kuartal III 2024
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral
- Wowrack Ajak Masyarakat Intip Masa Depan Teknologi
- Berkat Digitalisasi, Bank Mandiri jadi 'The Strongest Bank in Indonesia 2024'
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT