Gaji Menteri Sedang Digodok

Gaji Menteri Sedang Digodok
PARIPURNA PERDANA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wapres Boediono saat memimpin rapat perdana Kabinet Indonesia Bersatu II di gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: DUDI ANUNG / RUMGAPRES

"Jadi, kalau pertanyaannya apakah dibutuhkan atau tidak kenaikan gaji, agak susah memberikan pendapat. Saya kira bukan masalah besar atau kecilnya. Tapi, kewajaran saja," katanya.

Menurut Asman, diperlukan kearifan dari semua pihak. Mengingatkan porsi tanggungjawab menteri yang begitu besar, ungkap dia, wajar bila besar gaji para menteri ditinjau kembali. "Tapi, semua berpulang kepada kemampuan APBN," tandasnya.

Ketua FPKB Marwan Ja’far menyatakan penolakannya terkait wacana kenaikan gaji menteri. Marwan menyatakan, kenaikan gaji menteri akan menimbulkan opini negatif. Sebab, menteri saat ini belum sedikitpun menunjukkan kinerjanya. "Jangan dulu lah, menteri sudah banyak fasilitas. Jangan dimanjakan," kata Marwan.

Menurut dia, kenaikan gaji itu akan merubah postur APBN. Sebab, kenaikan gaji satu struktural akan diikuti dengan kenaikan struktural lainnya. Imbasnya, beban APBN akan bertambah. "Menteri bukan minta fasilitas, sekarang harusnya mengabdi ke masyarakat," tandasnya. (sof/pri/bay)

JAKARTA – Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi E.E. Mangindaan mengatakan gaji menteri masih mungkin dinaikkan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News