Gaji Orang Indonesia tak Seberapa Jika Dibanding Pekerja di Jepang
![Gaji Orang Indonesia tak Seberapa Jika Dibanding Pekerja di Jepang](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/16/diskusi-bertajuk-peran-pemuda-sebagai-tulang-punggung-pemanfatan-bonus-demografi-tantangan-dan-peluang-ekonomi-dalam-menyongsong-indonesia-emas-pada-tahun-2045-di-jakarta-sabtu-152-foto-humas-pgk-for-jpnncom-73.png)
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Bursah Zarnubi mengatakan, Jepang merupakan salah satu negara yang mengelola bonus demografi dengan baik.
Bahkan, menurutnya, di Jepang, di tengah penurunan angkatan kerja ekonominya tumbuh mengagumkan mengalahkan Amerika dan Eropa.
Hal ini disampaikan Bursah dalam diskusi yang diselenggarakan DPP PGK bertajuk 'Peran Pemuda Sebagai Tulang Punggung Pemanfatan Bonus Demografi, Tantangan dan Peluang Ekonomi dalam Menyongsong Indonesia Emas pada Tahun 2045' di Jakarta.
Menurut Bursah, angkatan kerja di Jepang saat ini satu orang menanggung dua orang. Sementara di Indonesia, dua orang angkatan kerja menanggung satu orang usia nonproduktif.
Artinya, Jepang sudah melewati ledakan bonus demografi tetapi ekonominya tetap stabil meskipun penduduk usia non-produktifnya saat ini sedang tinggi-tingginya.
“Ini yang membuat dunia kaget, di saat deflasi permanen dan di tengah penurunan tenaga produktif, kok ekonomi Jepang tumbuh mengagumkan, padahal sekarang puncak-puncaknya Jepang didominasi usia 75 tahun sampai 90 tahun,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE Indonesia) Muhammad Faisal. Dia bahkan menyimpulkani Jepang sudah lulus jadi negara maju.
"Sekarang pendapatan perkapitanya hampir USD 40.000, sedangkan kita (Indonesia) baru sekitar USD 3.900. Jadi gaji kita ini 1/10 orang Jepang,” ucapnya.
Indonesia masih punya waktu untuk menaikkan pendapatan menuju negara high income.
- Kepala BKKBN: Sekolah Lansia Atasi Kesendirian dan Kekosongan Hidup Lansia
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak
- Dampak Efisiensi Anggaran, MK Cuma Mampu Bayar Gaji Sampai Mei 2025
- Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Keperluan Tempur, Bukan Barang Tawar-Menawar
- Pengamat Sebut Pemulihan Ekonomi Pemerintahan Prabowo Subianto Masih Omon-Omon
- Creative Classroom Indonesia Dukung Anak Muda Upgrade Diri untuk Mewujudkan SDM Unggul