Gaji Pemain Tak Boleh Lebih dari Rp 15 M dalam Semusim
jpnn.com, JAKARTA - PSSI langsung merespons kekhawatiran pemain dan klub-klub terkait kebijakan marquee player yang dianggap bisa mengancam keseimbangan finansial klub dan pembayaran gaji pemain.
PSSI pun memandatkan aturan-aturan kepada operator kompetisi untuk antisipasi.
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menjelaskan, Kamis (23/3) malam bahwa permasalahan klub memiliki pengeluaran lebih besar dari pemasukan sudah diantisipasi.
"Banyak orang khawatir soal marquee player terkait finansial. Karena itu ada aturan salary cap yang akan diterapkan di Liga 1 2017," kata Joko.
Namun, dia memang meminta menunggu pengumuman resminya pada 29 Maret mendatang, saat rapat klub dan operator terkait aturan Liga 1 2017 dijalankan.
"Nanti ada managers meeting dengan operator klub pada tanggal 29 Maret. Diumumkan di situ oleh operator," terangnya.
Salary cap sendiri dilakukan, untuk memastikan pemain-pemain yang tidak masuk dalam marquee player bisa diamankan bahwa gajinya pasti akan terbayar. Batasan tertinggi untuk gaji pemain dalam satu musim, tak boleh lebih dari Rp 15 Miliar.
"Itu batas toleransinya, salary cap Rp 15 Miliar," tuturnya.
PSSI langsung merespons kekhawatiran pemain dan klub-klub terkait kebijakan marquee player yang dianggap bisa mengancam keseimbangan finansial klub
- Piala AFF 2024: Timnas Indonesia Gagal Penuhi Target, PSSI Evaluasi Shin Tae Yong?
- Tanpa Pemain Diaspora PSSI, Shin Tae Yong Hanya Pelatih Biasa
- Ternyata Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Kementerian PU Dorong Pengelolaan Stadion Berstandar Tinggi
- Pesan Tegas Erick Thohir untuk Shin Tae Yong: Jangan Banyak Mengeluh, Fokus di Program
- Timnas Indonesia Gagal Mengalahkan Laos, Erick Thohir tidak Puas