Gaji Presiden Rp 553 Juta Hanya Bahan Diskusi Tahun Lalu
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Herman Suryatman menyatakan, informasi tentang gaji presiden yang nilainya mencapai Rp 553 juta belum valid.
Informasi tersebut pun belum bisa dijadikan dasar karena bersumber dari bahan paparan diskusi tahun lalu.
"Itu angka simulasi yang belum valid. Bahan rapat koordinasi Rancangan PP tentang Gaji dan Tunjangan yang dilaksanakan tahun lalu. Tepatnya Februari 2017," ujar Herman, di Jakarta. Sabtu (10/3).
Dia menjelaskan, paparan tersebut antara lain berisi simulasi besaran penghasilan PNS dan Pejabat Negara (bukan hanya Presiden).
"Data yang ada dalam paparan adalah bahan diskusi yang masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut. Bukan hanya berisi simulasi penghasilan Pejabat Negara, tetapi juga simulasi penghasilan PNS. Mohon tidak disalahpahami," sambungnya.
Selanjutnya Herman menyampaikan, apabila ada data maupun informasi yang beredar terkait bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi, diharapkan melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepadanya.
"Silakan konfirmasi ke kami supaya duduk persoalannya jelas. Apalagi sekarang era keterbukaan informasi publik, kami berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang baik," pungkas Herman. (esy/jpnn)
Herman Suryatman mengatakan, informasi tentang gaji presiden yang mencapai Rp 553 juta per bulan belum valid karena hanya bahan diskusi tahun lalu.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Upah Pilot Disebut Lebih Besar dari Gaji Presiden, Iis Dahlia Bilang Begini
- Bantu Warga Terdampak Pandemi, Presiden Potong Gajinya Sendiri
- 10 Kepala Negara dengan Gaji Terbesar, Nomor 1 Gede Banget
- Prabowo dan Sandi Bukan Cari Kerja, Tidak Perlu Gaji
- Jika Menang Pilpres 2019, Prabowo - Sandi Janji Tidak akan Ambil Gaji
- MenPAN: Tak Pantas Gaji Wali Kota Rp 4 Juta