Gaji terlambat, Ribuan karyawan Ancam Mogok
Kamis, 08 Maret 2012 – 16:20 WIB
Jelas, pembayaran harian kepada sekitar 2000 karyawan itu adalah sebagai bentuk kerugian pihak perusahaan gara-gara keterlambatan pembayaran gaji. Dan jika hak harian pun tidak diberikan. Karyawan bakal berlaku anarkis. Jelas saja kata pepatah, logika tanpa logistik anarkis. Namun, beruntung pihak perusahaan untuk kewajiban harian bisa dipenuhi. "Kami hanya menuntut gaji bulanan kami yang terlambat dibayarkan. Dan yang lainnya tidak masalah," sebutnya lagi.
Baca Juga:
Ia juga menyebutkan, pihak PT Truba juga telah memecat karyawan yang melakukan aksi anarkis dan yang dianggap telah mencemarkan nama baik PT Truba. "Ini harus menjadi perhatian pihak Manajemen PT Truba. Seharusnya mereka juga memperhatikan kewajibannya. Karena kami sangat dituntut dengan kebutuhan. Kami ini orang kecil," harapnya.
Kemarin, para karyawan itu tidak melakukan kegiatan seperti biasanya. Mereka lebih memilih pulang. Adapun alasan keterlambatan pembayaran yang disampaikan kepada karyawan. ada kesalahan teknis dari bank ke bank."Tapi sepertinya PT Truba belum mendapatkan uang untuk menggaji kami," duganya.
Untuk menutupi kebutuhan, masih menurut narasumber Radar Sukabumi, karyawan lebih memilih menggadaikan ATM-nya masing-masing. "Sedikitnya ada 800 karyawan yang menggadaikan ATM untuk menutupi kebutuhan hidup mereka. Yang menggadaikan ATM itu dikenakan 20 persen bunga tiap bulannya. jadi mohon maaf kalau kami harus berbicara kepada media, karena ini menyangkut hajat hidup kami," tukasnya.(ryl)
PALABUHANRATU--Ribuan karyawan Subkontrak PLTU Jabar 2 PT Tri Usaha Bakti (Truba) Jaya Engineering) mengancam akan demo kembali hari ini. Ancamannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan