Gakoptindo Usul Tata Niaga Kedelai Harus Ditangani Pemerintah, Ini Alasannya
Selanjutnya Gakoptindo meminta kepada Pemerintah membatasi impor kedelai GMO/Transgenik maksimum 2 juta ton.
Pasalnya, kebutuhan 1 juta ton diharapkan bisa terpenuhi dari target produksi kedelai lokal.
Hal itu, menurutnya dapat dilakukan secara bertahap sesuai kapasitas produksi kedelai lokal.
Kemudian untuk mendapatkan modal menyerap kedelai lokal petani, Gakoptindo mengusulkan fasilitasi pengrajin tahu tempe untuk memperoleh KUR guna membeli kedelai petani.
Sehingga petani juga akan lebih terjamin pasarnya nanti.
Diketahui, Kementerian Pertanian telah memfasilitasi MoU Gakoptindo dengan Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penyerapan kedelai lokal.
Aip berharap kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara Primkopti Kabupaten/Kota dengan Gapoktan/Poktan diketahui Kepala Dinas Pertanian setempat agar masing-masing pihak dapat berkomitmen dalam menjalin kemitraan. (mrk/jpnn)
Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin memberikan saran tentang kondisi kedelai di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru