Galang Dukungan, Pramono Bawa Truk Penarik Meriam

jpnn.com - KARAWANG - Salah seorang peserta konvensi calon presiden (Capres) Partai Demokrat, Jenderal Purnawirawan Pramono Edhie Wibowo mulai menggalang dukungan. Dukungan ini sebagai persiapan untuk diusung sebagai Capres dari Demokrat bila terpilih pada konvensi nanti.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) ini memilih di Desa Pasurukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (8/9). Pramono membawa truk 4 x 4 Unimog 1300 L yang salah satu kendaraan andalan militer buatan Jerman. Di medan perang, U1300L ini digunakan sebagai penarik meriam.

Kendaraan itu berpelat B 9308 A merupakan milik pribadi Pramono. Mulai dari Tol Karawang, ia mengemudikan sendiri truk tersebut sampai di Desa Pasirukem. "Ini bagian dari menggalang dukungan," kata Pramono kepada wartawan.

Pramono merupakan salah saorang peserta konvensi dari 11 nama yang sudah ditetapkan Komite Konvensi Capres PD. Sementara 10 orang lainnya adalah Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Ali Masykur Musa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan,  Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Wakil Ketua DPR Marzuki Alie.

Ada pula nama Anggota Dewan Pembian PD Hayono Isman, Ketua DPD Irman Gusman, Mantan Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Rektor Universitas Paramadian Anies Baswedan, Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sementara itu, Saan Mustopa mengatakan sejak resmi menjadi peserta konvensi Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo giat menyapa warga. Ia mengaku, bukan hanya Pramono Edhi Wibowo saja yang diundang dalam kegiatan tersebut. "Kami juga mengundang Sekjen PD, Edhie Baskoro dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Nurhayati Assegaf. Pak Pramono diundang dalam kapasitas sebagai Dewan Pembina. Undangan itu kami sampaikan ke DPP," beber Saan.

Saan juga menepis anggapan jika kegiatan yang digelarnya berkaitan dengan konvensi yang dihelat Partai Demokrat. Menurutnya, kegiatan tersebut telah memasuki tahun ke 9. "Ini yang kesembilan kalinya. Setiap tahun, kami rutin menggelar turnamen bola voli. Waktunya, biasanya Agustus hingga September. Untuk dua tahun belakangannya, digelar juga sepeda santai karena banyak permintaan," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Anggota legislatif dari Dapil Purwakarta, Karawang, dan Bekasi itu menyebut, dipilihnya bola voli karena lebih efisien dan murah. "Yang jelas, jauh dari tawuran. Untuk tahun ini, diikuti 32 tim yang berasal dari daerah-daerah pemilihan," pungkasnya. (awa/jpnn)