Galang Dukungan Tolak Pilkada Lewat DPRD
jpnn.com - JAKARTA - Pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa Indonesia (LISUMA - INDONESIA) menggelar car free day, Minggu (21/9) di bundaran HI. Kegiatan ini dilaksanakan menggalang dukungan masyarakat melalui petisi “TOLAK RUU PILKADA” di atas kain putih raksasa. Acara ini juga dihadiri Inayah Wahid (putri dari Abdurahman Wahid) dan Wanda Hamidah.
"Aksi penggalangan dukungan tolak RUU Pilkada ini juga diikuti berbagai macam Komunitas anak muda, antara lain Indonesia Komunitas dan komunitas Model. Selain meminta dukungan tanda tangan juga diadakan pelepasan ratusan balon yang berarti selamat tinggal RUU Pilkada," kata Koordinator Gerakan Indra Ghazali di sela-sela aksi.
Gerakan menggalang kekuatan rakyat yang dilakukan generasi muda santer dilakukan menjelang pengambilan keputusan atas pembahasan RUU Pilkada pada rapat paripurna yang digelar DPR pada 25 September 2014. Karena itu, LISUMA INDONESIA menggalang dukungan agar item yang mengatur soal Pilkada dikembalikan ke DPRD di RUU Pilkada ditolak.
LISUMA INDONESIA menilai pengesahan RUU tersebut sebagai upaya untuk mereduksi hak konstitusional rakyat. Landasan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mendukung Pilkada lewat DPRD dengan menyebut pilkada langsung merupakan bentuk pemborosan anggaran, konflik horisontal dan maraknya korupsi tidak bisa dijadikan alasan.
KMP merupakan partai pengusung calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Partai yang tergabung dalam koalisi ini adalah Gerindra, Golkar, PKS, PPP, dan PAN. Sementara partai pendukung Jokowi-JK, PDIP, NasDem, Hanura, PKB menyatakan tegas menolak. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Studi Mahasiswa Indonesia (LISUMA - INDONESIA) menggelar car free day, Minggu (21/9)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak