Galang Dukungan, Warga Sipil Ukraina Datangi Muhammadiyah, MUI hingga GarudaFoods
jpnn.com - Delegasi masyarakat sipil Ukraina mengunjungi Indonesia untuk mempererat hubungan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di kedua negara, sekaligus menggalang dukungan untuk mengakhiri perang di negara itu.
"Pada 1946, Ukraina mendukung perjuangan kebebasan dan kemerdekaan Indonesia melawan Belanda. Sekarang kami rakyat Ukraina berjuang untuk kebebasan kami dari Rusia," kata pakar politik komparatif Profesor Olexiy Haran, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Olexiy mengatakan kunjungan tersebut adalah untuk menggalang dukungan sekaligus kerja sama dengan Indonesia untuk membantu mengakhiri agresi Rusia di Ukraina.
Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat sipil Indonesia. Ia juga berterima kasih atas dukungan Indonesia terhadap integritas teritorial Ukraina di PBB.
"Ini sangat berarti bagi kami," katanya.
Sementara itu, Wakil Direktur Jenderal Institut Ukraina Alim Aliev mengatakan selama kunjungan tersebut ia telah bertemu dengan perwakilan organisasi dan lembaga Islam terkemuka, termasuk Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Masjid Istiqlal.
Ia juga bercerita tentang penganiayaan yang dilakukan Rusia terhadap penduduk asli Muslim Ukraina, yaitu Tatar Krimea, di teritori Krimea yang mereka duduki.
Sejak menginvasi Krimea pada 2014, Rusia, katanya, telah melakukan kampanye penganiayaan yang sistematis terhadap rakyat Krimea, menahan rakyat Krimea yang menentang penguasaan Rusia atas dasar tuduhan terorisme dan ekstremisme.
Delegasi masyarakat sipil Ukraina mengunjungi Indonesia untuk menggalang dukungan demi mengakhiri perang di negara itu.
- Pelaku Utama Laboratorium Narkotika Rahasia di Bali Asal Ukraina
- Sikap Tegas MUI terhadap Langkah-Langkah Presiden Prabowo
- Lemhannas & MUI Teken Nota Kesepahaman Pemantapan Nilai Kebangsaan
- Boikot Produk Pro-Israel Memanas, MUI: Jangan Terjebak Palestina Washing
- MUI Dukung Media Online yang Cerdas, Bijak dan Tangguh
- Boikot Produk Israel Dorong Ekonomi Lokal, Tidak Memicu PHK Massal