Galanggang Arang 2023 jadi Kolaborasi untuk Pengelolaan WTBOS Sawahlunto

Galanggang Arang 2023 jadi Kolaborasi untuk Pengelolaan WTBOS Sawahlunto
Direktur Jenderal Kebudayaan (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid mengatakan Galanggang Arang menjadi muara dari berbagai rangkaian kegiatan di Sumbar. Foto: dok Kemendikbudristek

Menurutnya, partisipasi masyarakat, ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, turut memperlancar kegiatan, terutama di lokasi-lokasi pelaksanaan kegiatan di delapan kabupaten/kota, yakni Padang, Padang Panjang, Sijunjung, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Kota Solok.

"Demikian juga dengan anak nagari, komunitas seni dan budaya, narasumber, telah menjadi bagian penting dalam pelaksanaan Galanggang Arang," katanya.

Bersamaan dengan ini, Mahyeldi juga meminta agar komitmen-komitmen, rumusan, dan program yang dihasilkan dalam kegiatan Galanggang Arang ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk yang konkret, terutama badan pengelola yang dapat memaksimalkan pengelolaan WTBOS.

"Galanggang Arang juga menjadi sebuah ruang silaturahmi, yang mempertemukan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk hadir bersama, membicarakan WTBOS dan rencana-rencana pengelolaannya pada masa yang akan datang," tandasnya.

Rangkaian Kegiatan Galanggang Arang Setelah lebih dari empat tahun ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, situs tambang Ombilin Sawahlunto mulai mendapatkan perhatian yang intensif dari publik.
Kegiatan aktivasi dan penguatan ekosistem WTBOS ternyata dapat mengungkap berbagai potensi kekayaan yang tersimpan. (mcr10/jpnn)

Direktur Jenderal Kebudayaan (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid mengatakan Galanggang Arang menjadi muara dari berbagai rangkaian kegiatan di Sumbar


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News