Galeri Australia Diduga Tampung Artefak Curian asal Indonesia
Jumat, 26 September 2014 – 11:36 WIB
Dikatakan, salah satu poin yang harus ditaati sesuai kode etik ICOM adalah, sebelum melakukan proses akuisisi artefak harus dilakukan penelitian tentang asal usul artefak dan kepemilikannya (provenance research) sebagai dasar penetapan keaslian dan kepemilikan.
"Apabila asal-usulnya tidak terlalu jelas, seharusnya GNA memberitahu koleganya di Galeri atau Museum Nasional Indonesia untuk dimintai informasi," jelasnya.
Pihaknya juga menyebutkan tindakan yang dilakukan oleh GNA akan menambah sulit kerja Madya dalam melakukan advokasi atas perlindungan warisan budaya di Indonesia, terutama untu melacak peredaran benda-benda illegal asal Indonesia ke luar negeri. (fat/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) menduga, Galeri Nasional Australia menampung artefak hasil curian asal Larantuka Selatan, Flores
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono