Galeri Nasional Australia Kaji 54 Koleksi Setelah Kembalikan Koleksi Curian ke India

"Sampai saat ini, hanya ada satu orang yang bekerja penuh waktu untuk mengecek, namun di akhir Januari akan ada tiga orang yang bekerja penuh waktu." kata Vaughan lagi.
Namun menurut Dr Vaughan, sampai saat ini tidak ada yang menuntut kepemilikan 54 karya seni tersebut.
"Banyak karya seni Asia di seluruh dunia sering disebut sebagai "karya yatim piatu" karena kita mungkin tidak akan mengetahui dari mana asalnya."
"Kami akan merinci semua informasi yang kami punyai di situs, dan mengatakan "bila ada yang bisa memberikan informasi atau membantu kami, atau memiliki foto mengenai ini, silahkan kirimkan kepada kami."
"Situs ini juga akan tersedia bagi pihak berwenang di negara lain untuk melihat dan membuat penilaian." tambah Dr Vaughan.
Dr Vaughan mengatakan bahwa proses mendapatkan koleksi seni ini berubah dari masa ke masa.
"Ketika koleksi ini kami dapatkan 10-30 tahun lalu, kebijakannya ketika itu adalah bila ada penjual seni yang sudah dipercayai menjual, maka akan dibeli."
Galeri Nasional Australia (NGA) sekarang sedang menyelidiki sejarah kepemilikan 54 koleksi seni yang dimiliknya, sebagai bagian dari usaha mengetahui
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya