Gali Potensi Dalam Negeri dari Pajak
Kamis, 19 Maret 2009 – 08:37 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia harus makin memberdayakan sumber-sumber penerimaan dalam negeri terutama dari pajak. Ini karena sebuah negara tidak bisa terus bergantung kepada utang luar negeri ataupun penjualan aset negara. Presiden mengatakan pemerintah saat ini berusaha mengurangi pendanaan pembangunan dari utang dan memperbesar penerimaan pajak. Penerimaan pajak dari tahun ke tahun, kata dia, meningkat cukup signifikan. Ia menyebutkan tahun 2006 sebesar Rp 358 triliun, 2007 menjadi Rp 426,2 triliun dan pada 2008 lebih dari Rp 500 T. "Tahun 2008 kita surplus penerimaan Rp 37 triliun atau 6 persen di atas sasaran dari APBN 2008," kata SBY.
Presiden mengatakan Indonesia pernah mengalami masa sulit seperti saat krisis 1998 lalu. Kala itu, sumber pembelanjaan negara sangat bergantung pada utang luar negeri dan privatisasi.
Baca Juga:
"Kalau terus berlanjut tentulah tidak sehat rawan dan membebani masa depan kita semua dan pemerintahan berikutnya lagi," katanya dalam pidato peresmian Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta dan Pencanangan Kantor Pelayanan Pajak Khusus untuk Wajib Pajak Besar Orang Pribadi di Jakarta, Rabu (18/03). Presiden juga menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT) pribadinya.
Baca Juga:
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia harus makin memberdayakan sumber-sumber penerimaan dalam negeri terutama dari
BERITA TERKAIT
- KAI Living Gondangdia Masuki Tahap Penyelesaian
- SIG Raih Peringkat Gold di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating Award 2024
- Berkomitmen Terapkan Keuangan Berkelanjutan, BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang
- Pupuk Kaltim Berhasil Pertahankan Predikat Platinum di Ajang SNI Award 2024
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan