Galon Gosong karena Panas Sinar Matahari? Ini Analisis Pakar Polimer
jpnn.com, JAKARTA - Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal Abidin mengingatkan bahaya bagi kesehatan para konsumen yang meminum air dari kemasan galon yang gosong karena panas sinar matahari.
Kalau sudah sampai gosong, itu pertanda sudah terjadi degradasi kimia atau kerusakan ikatan kimia pada kemasan galon sekali pakai tersebut.
"Jika meleleh saja, ikatan fisiknya sudah putus. Ini berbahaya sekali bagi kesehatan konsumen yang meminum air dari kemasan galon tersebut,” ujar Zainal dalam keterangannya, Jumat (29/9).
Dia menjelaskan galon berbahan plastik PET sangat berisiko jika terkena sinar matahari. Menurutnya, hal itu karena galon jenis ini memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang sangat rendah, yaitu pada suhu 80 derajat Celcius.
Oleh karena itu, pada temperatur yang cuma 80 derajat Celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya. Dengan demikian, galon berbahan plastik PET akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari.
Dia menyebutkan kalau sampai gosong itu bisa saja terjadi karena ketahanan plastik PET memang rendah jauh lebih rendah dibanding polikarbonat.
"Ya, ini mungkin jadi peringatan juga bagi masyarakat lainnya untuk memperhatikan cara memperlakukan keamanan dari kemasan itu, apalagi pada musim kemarau yang cuacanya memang sangat panas saat ini,” tuturnya.
Dia mengakui cuaca matahari memang sangat panas akhir-akhir ini. Diceritakan, saat dirinya berada di pantai pada tengah hari, kakinya tidak kuat menginjak pasir karena panasnya.
Viral galon gosong karena panas sinar matahari. Pakar Polimer dari ITB Ahmad Zainal Abidin memberikan analisisnya
- Mahasiswa ITB Diduga Bunuh Diri, Lompat dari Lantai 27 Apartemen
- Dunia Internasional Sudah Larang BPA, Pakar Polimer Ingatkan Risiko Kesehatan
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
- 3.245 Mahasiswa Ikuti Kompetisi Ide Bisnis Pertamina Pertamuda
- Tiga Lima
- Mahasiswi Kimberly Ditemukan Tewas di Kamar Indekos, ITB Bilang Begini