Galon Polikarbonat Jadi Kemasan yang Melegenda karena Aman dan Ramah Lingkungan

Galon Polikarbonat Jadi Kemasan yang Melegenda karena Aman dan Ramah Lingkungan
Seorang warga membawa galon isi ulang kosong. Foto ilustrasi: Dok Komunitas pengusaha AMDK untuk JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan galon polikarbonat (PC) yang dapat digunakan dan diisi ulang dipastikan menjadi salah satu solusi efektif dalam upaya global untuk mengurangi sampah plastik.

Galon yang sering digunakan untuk air minum ini menawarkan alternatif ramah lingkungan dibandingkan dengan galon sekali pakai.

Bagaimana bisa demikian? Mari kita bahas mulai hulu hingga ke hilir.

Mulai dari hulu, pembuatan galon polikarbonat hanya 1 kali menggunakan plastik virgin karena setelahnya bisa dipakai ulang. Berbeda dengan kemasan sekali pakai yang terus menggunakan plastik virgin untuk membuat galon baru.

Mengutip laman aliansi zero waste, organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang lingkungan, menyebutkan bahwa proses ekstraksi atau pemurnian hingga produksi pelet plastik sebelum kemudian dibentuk sesuai kebutuhan membutuhkan energi yang besar sehingga menghasilkan emisi karbon yang besar pula.

Proses pencetakan plastik ini membutuhkan suhu tinggi dari pembakaran batu bara dengan emisi karbon sebesar 535 Juta Metric Ton CO2. Dalam skala dunia, produksi pelet plastik ini menghasilkan 1.781 Million Metric Ton CO2 jejak karbon.

Permintaan produksi plastik saat ini meningkat
hingga empat kali lipat dalam empat dekade terakhir. Artinya, jika permintaan plastik terus tumbuh secara konsisten sebesar 4% per tahun, emisi dari produksi plastik akan mencapai 15 persen dari emisi global pada 2050 mendatang. Bisa dibayangkan bagaimana banyaknya CO2 yang akan memenuhi bumi di masa depan!

"Ada sekitar 4.152 ton plastik virgin yang bisa kita hindarkan oleh karena adanya galon guna ulang," kata Kepala Klaster Kajian Pembangunan Berkelanjutan Daya Makara Universitas Indonesia (DMUI) Bisuk Abraham Sisungkunon.

Penggunaan galon polikarbonat/PC yang dapat digunakan dan diisi ulang dipastikan menjadi salah satu solusi efektif dalam upaya global mengurangi sampah plastik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News