Galon Polikarbonat Jadi Kemasan yang Melegenda karena Aman dan Ramah Lingkungan

Galon Polikarbonat Jadi Kemasan yang Melegenda karena Aman dan Ramah Lingkungan
Seorang warga membawa galon isi ulang kosong. Foto ilustrasi: Dok Komunitas pengusaha AMDK untuk JPNN

Proses produksi dan pembuangan galon sekali pakai dapat melepaskan mikroplastik ke lingkungan, yang berbahaya bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton. Dari angka tersebut, sebesar 11,6 juta ton atau sekitar 17% disumbang oleh sampah plastik.

Sedangkan laporan terbaru dari United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2023, total sampah plastik yang dihasilkan secara global mencapai 500 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% adalah plastik sekali pakai yang seringkali berakhir di tempat pembuangan akhir atau mencemari lingkungan.

"Jadi dari aspek lingkungan, kemasan galon polikarbonat lebih unggul karena lebih ramah lingkungan. Kemasan galon polikarbonat memiliki guna ulang yang lebih panjang dibandingkan galon lainnya," kata Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan SEAFAST Center IPB, Nugraha Edhi Suyatma.

Pilihan antara galon polikarbonat dan galon sekali pakai bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga tentang tanggung jawab terhadap lingkungan.

Dengan memilih galon polikarbonat, kita turut berkontribusi dalam mengurangi sampah plastik, menjaga kualitas air, dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih bagi generasi mendatang.(ray/jpnn)

Penggunaan galon polikarbonat/PC yang dapat digunakan dan diisi ulang dipastikan menjadi salah satu solusi efektif dalam upaya global mengurangi sampah plastik.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News