Galon Sekali Pakai Menambah Jumlah Sampah Plastik, Beban Bumi Kian Berat
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi mengatakan, pihaknya meminta perusahaan mengurangi sampah plastik untuk kemasan pangan, khususnya air minum.
Sebab, sampah plastik bakal membuat beban bumi makin berat. Sebab, plastik tidak bisa terurai.
Dia pun menyayangkan munculnya produk air minum dalam kemasan (AMDK) berbentuk gallon sekali pakai.
“Kami tidak mendukung produk kemasan semacam itu,” ungkap Sulastri di Jakarta, Sabtu (9/5).
Menurut Sularsi, industri harus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memperlakukan kemasan plastik sekali pakai sehingga tidak mencemari lingkungan.
“Yang perlu diawasi adalah bagian hulunya. Masalah sampah plastik ini tidak akan pernah selesai kalau hulunya tidak diawasi,” sambung Sularsi.
Sementara itu, Juru kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi mengatakan bahwa produk AMDK galon sekali pakai akan menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Sebab, hal itu tidak sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah di laut sebesar 70 persen pada 2025.
Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sularsi mengatakan, pihaknya meminta perusahaan mengurangi sampah plastik untuk kemasan pangan, khususnya air minum.
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- IAKMI Sebut Pelabelan 'Berpotensi Mengandung BPA' Pada Galon AMDK yang Sudah SNI Tak Perlu
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi