Gamawan Diminta Jaga Omongan
Untuk Meredakan Ketegangan Terkait Keistimewaan Jogja
Kamis, 16 Desember 2010 – 05:50 WIB
POLEMIK keistimewaan Jogjakarta perlu segera diakhiri. Ketua MPR Taufik Kiemas meminta para menteri yang banyak memberikan komentar kontroversial selama ini, agar menahan diri dulu.
Suami Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri itu secara terus terang menyebut nama Mendagri Gamawan Fauzi, sebagai salah satu pembantu presiden yang harus menahan komentar. "Dalam proses ini mendagri diem dulu," tegas Taufik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (15/12).
Menurut dia, situasi terkait pembahasan RUU Keistimewaan Jogjakarta memanas karena pernyataan para menteri yang mengumbar komentar. Padahal, draf RUU dari pemerintah belum ditandangani Presiden SBY. "Ini RUU belum resmi diajukan (ke DPR) sudah ngomong kesana-kesini. Menterinya (SBY) saja yang harus menahan diri dulu," tandas politisi senior PDI Perjuangan tersebut.
Di sisi lain, juga untuk meredakan ketegangan, lanjut Kiemas, baik Presiden SBY maupun Sri Sultan perlu juga melakukan langkah-langkah nyata. Di pihak Sri Sultan, Raja Jawa itu harus segera menertibkan wacana terkait referendum yang berkembang di daerah yang pernah menjadi ibukota RI tersebut. "Kalau perlu, Sultan secara tegas melarangnya," katanya.
POLEMIK keistimewaan Jogjakarta perlu segera diakhiri. Ketua MPR Taufik Kiemas meminta para menteri yang banyak memberikan komentar kontroversial
BERITA TERKAIT
- Penjelasan Tim Hukum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Perihal Merek dan Logo PITI
- Inilah yang KPK Dalami dari Ahok terkait Kasus Korupsi LNG
- Fachrul Razi Sebut Penambahan Masa Reses DPD RI Berpotensi Menjadi Masalah Hukum
- Lemkapi Harap Polri Sikat Mafia Pengirim PMI Ilegal
- Penjabat Gubernur Jatim Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis, Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi
- LPKR Catat Pertumbuhan Signifikan dalam Pengalihan Limbah Menuju Ekonomi Sirkular