Gamawan: Kasihan Sultan jika Ditetapkan
Jumat, 03 Desember 2010 – 14:18 WIB

Tanda Jasa : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan tanda jasa untuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Kamis malam (2/12) di gedung Tenis Indoor, di Jakarta. Tanda jasa pendidikan diberikan Presiden SBY kepada para Gubernur dan Walikota yang berhasil meningkatkan pendidikan di daerahnya masing-masing.Foto: Mustafa Ramli/Jawa Pos
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi menyodorkan argumen teranyar menyangkut sikap pemerintah yang menginginkan ada pemilihan gubernur secara langsung di Daerah Istimewa YogYakarta (DIY). Gamawan mengatakan, justru menjadi semacam hukuman bagi Sri Sultan HB jika dia langsung ditetapkan sebagai gubernur. Dijelaskan Gamawan, keputusan sidang kabinet pada Kamis (2/12) sudah berdasarkan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek. Sidang membahas empat opsi mekanisme pengisian kursi gubernur. Empat opsi itu adalah, pertama, gubernur dipilih secara langsung sebagaimana terjadi di daerah lain.
Gamawan membayangkan, jika usia Sri Sultan sudah sepuh, maka dia akan terbebani oleh tugas-tugas menjalankan roda pemerintahan yang tidak ringan. "Kalau sudah berumur 90 tahun, bagaimana. Kita tidak boleh menghukum Sultan dengan tugas-tugas berat," ujar Gamawan Fauzi di ruang wartawan Kemendagri, Jumat (3/12).
Baca Juga:
Sebaliknya, jika Sri Sultan HB XI nanti muncul pada saat berusia 20 tahun, itu juga terlalu berat jika dipaksakan memimpin jalannya roda pemerintahan. "Kalau umurnya 20 tahun, apa kita paksakan juga jadi gubernur?" kata Gamawan.
Baca Juga:
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi menyodorkan argumen teranyar menyangkut sikap pemerintah yang menginginkan ada pemilihan gubernur secara langsung
BERITA TERKAIT
- Sosok Aspri Wamen Bima Arya Jadi Sorotan, Ternyata…
- Kapan PPPK 2024 Tahap 1 Mulai Bekerja? Jangan Kaget ya
- Wisnu Bawa Tenaya: PHDI Sudah Terima SK AHU dari Kementerian Hukum
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih