Gamawan: Koruptor Tak Pernah Tenang
Senin, 21 Maret 2011 – 03:29 WIB
JAKARTA -- Pada setiap kesempatan bicara di depan para kepala daerah, Mendagri Gamawan Fauzi selalu mengingatkan agar mereka jangan coba-coba korupsi. Saat membuka orientasi bupati/walikota baru yang memenangkan pemilukada, lagi-lagi Gamawan menekankan hal itu. Kali ini, mantan gubernur Sumbar itu lebih banyak menggunakan pendekatan agama dalam pidatonya lebih dari satu jam itu.
"Tidak mungkin Allah lebih sayang kepada koruptor dibanding kepada yang bukan koruptor. Hidup tidak akan tenang. Hidup itu yang penting tenang. Yang korupsi ada-ada saja, anak bisa sakit enam hari dalam seminggu," ujar Gamawan serius. Para bupati/walikota baru beserta wakilnya akan menjalani penataran atau orientasi selama 20 hari, dari 19 Maret hingga 9 April 2011, di gedung Badan Diklat Kemendagri, Kalibata, Jakarta.
Baca Juga:
Masih dengan nada serius dan disimak para peserta, Gamawan mengingatkan bahwa Tuhan menyanyangi umatnya yang pandai bersyukur. Jika sudah menang pilkada dan menjadi kepala daerah tidak mensyukuri tapi malah korupsi, Tuhan akan marah. "Tuhan marah kepada orang yang tidak bersyukur. Jika dulu staf sekarang jadi bupati, ya harus bersyukur," ujar mantan Kabag Humas Pemprov Sumbar itu.
Selain mengingatkan dengan pendekatan agama, pria yang kemarin berangkat umroh itu juga menekankan pentingnya kepala daerah berhati-hati sebelum mengambil keputusan. Jika gegabah, bisa terjerat perkara korupsi. Sesibuk apa pun, lanjut Gamawan, kada tidak boleh asal tanda tangan di berkas yang disodorkan staf. "Hati-hati masalah keuangan karena banyak jebakan, banyak salah tafsir. Kita sibuk, staf sodorkan, langsung tanda tangan. Eh, rupanya penunjukkan langsung," pesannya.
JAKARTA -- Pada setiap kesempatan bicara di depan para kepala daerah, Mendagri Gamawan Fauzi selalu mengingatkan agar mereka jangan coba-coba korupsi.
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat