Gamawan Perketat Izin Plesiran Pejabat Daerah
Siapkan Edaran, Cegah Studi Banding DPRD Saat Penyusunan APBD
Kamis, 28 Oktober 2010 – 03:53 WIB

Gamawan Perketat Izin Plesiran Pejabat Daerah
JAKARTA - Maraknya para pejabat eksekutif maupun legislatif di daerah yang melancong ke luar negeri memaksa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengambil sikap. Rencananya, Mendagri akan memperketat izin untuk kunjungan ke luar negeri bagi pejabat daerah. Selain itu, Mendagri juga akan mengeluarkan Surat Edaran guna mempersempit alokasi dana studi banding dalam penyusunan RAPBD.
Berbicara pada acara dialog bulanan dengan Forum wartawan kementrian Dalam Negeri, Rabu (27/10), Mendagri mengatakan, selama ini selain kunjungan pejabat daerah keluar nageri memakan banyak biaya, hasilnya pun masih dipertanyakan. Ia mencontohkan rencana 9 anggota DPRD Sumatera Barat yang hendak bertolak ke Italia dengan alasan untuk memasarkan kopo. “Apa kepentingannya kunjungan ke Italia itu untuk Sumbar" Kopi apa yang akan mereka promsikan di sana, sementara biaya untuk ke sana hingga Rp 500 juta," kata Mendagri.
Baca Juga:
Lebih lanjut Mendagri juga menyinggung kepala daerah yang minta izin ke luar negeri hanya untuk hal-hal sepele seperti ikut seminar. Padahal, belum tentu kunjungan dan seminar itu bermanfaat bagi daerah yan dipimpin. "Bahkan ada gubernur yang saat itu daerahnya dilanda gempa, tetapi malah ada di luar negeri," ucapnya.
Karenanya, Mendagri memperketat pemberian izin. "Ada seorang gubernur yang kemarin minta izin ke luar negeri. Yang memberi izin adalah presiden. Tetapi karena sudah terlalu sering ke luar negeri, di rekomendasi saya tulis gubernur ini sudah bolak-balik ke luar negeri tapi kita belum tahu hasilnya," ungkapnya.
JAKARTA - Maraknya para pejabat eksekutif maupun legislatif di daerah yang melancong ke luar negeri memaksa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan
BERITA TERKAIT
- Prof Deby Vinski Pimpin Kongres Kedokteran Regeneratif di Eropa
- Alasan One Way Nasional Belum Dicabut Meski 80 Persen Pemudik Sudah Tiba di Jakarta
- Kasus Penyunatan Uang Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Masuk Proses Hukum
- Demi Jemput Asisten Pribadi, Prabowo Diam-Diam ke Bengkulu
- Ahmad Luthfi Optimistis Jateng Mampu Memenuhi Target Produksi 11,8 Juta Ton Padi
- Pererat Silaturahmi dengan Stakeholder, SIG Salurkan Bantuan di 6 Provinsi