Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah
"Misalnya kamu memainkan sebuah nada pada 100 hertz, [nada tersebut akan selaras dengan nada lain pada] 200 hertz, 300 hertz, dan seterusnya," kata Profesor Schubert.
Tapi, ada yang kurang.
Pemikiran Phytagoras soal musik yang harmoni hanya berlaku bagi beberapa tradisi musik saja, khususnya tradisi musik barat.
Padahal, preferensi soal musik yang enak didengar juga tergantung dari paparan musik atau jika sudah terlatih mendengar musik lain.
Seperti yang dijelaskan Profesor Schubert, pengaruh budaya membentuk pemahaman kita tentang suara mana yang lebih enak didengar.
Di Australia, teori Pythagoras tentang musik yang harmonis mendasari hampir semua pendidikan musik dan musik.
Kebanyakan orang terpapar pada jenis konsonan dan disonansi, mulai saat ia mendengar lagu-lagu Taylor Swift hingga simfoni Beethoven.
Namun ada jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan musik yang berbeda.
Penelitian baru menunjukkan budaya ikut menentukan seperti apa musik yang enak didengar
- Harmoni Musik Berpadu dengan Pesona Alam di Klaten Etno Jazz 2024
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Bergodo Kebogiro