Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah
"Misalnya kamu memainkan sebuah nada pada 100 hertz, [nada tersebut akan selaras dengan nada lain pada] 200 hertz, 300 hertz, dan seterusnya," kata Profesor Schubert.
Tapi, ada yang kurang.
Pemikiran Phytagoras soal musik yang harmoni hanya berlaku bagi beberapa tradisi musik saja, khususnya tradisi musik barat.
Padahal, preferensi soal musik yang enak didengar juga tergantung dari paparan musik atau jika sudah terlatih mendengar musik lain.
Seperti yang dijelaskan Profesor Schubert, pengaruh budaya membentuk pemahaman kita tentang suara mana yang lebih enak didengar.
Di Australia, teori Pythagoras tentang musik yang harmonis mendasari hampir semua pendidikan musik dan musik.
Kebanyakan orang terpapar pada jenis konsonan dan disonansi, mulai saat ia mendengar lagu-lagu Taylor Swift hingga simfoni Beethoven.
Namun ada jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan musik yang berbeda.
Penelitian baru menunjukkan budaya ikut menentukan seperti apa musik yang enak didengar
- Siswa Pendidikan Dokter Spesialis Dianggap 'Rentan' Dengan Ancaman Perundungan dan Senioritas
- Di Balik Gelombang Pembangunan Masif di Bali
- Dunia Hari Ini: Lagi-Lagi Donald Trump Jadi Sasaran Percobaan Pembunuhan?
- Siwon Super Junior Sempat Curhat Begini Sebelum Konser Hari Ini, Ternyata
- Sepatu Buatan Indonesia Incar Peluang di Pameran Perlengkapan Militer di Australia
- Pelaku Kekerasan Seksual di Kereta Komuter Akan Masuk Daftar Hitam dan Dilarang