Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah

Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah
Do-re-mi dari The Sound Of Music menunjukkan tangga nada diatonis yang mendasari pendidikan musik Barat. (Michael Ochs Archives/Getty Images)

"Misalnya kamu memainkan sebuah nada pada 100 hertz, [nada tersebut akan selaras dengan nada lain pada] 200 hertz, 300 hertz, dan seterusnya," kata Profesor Schubert.

Tapi, ada yang kurang.

Pemikiran Phytagoras soal musik yang harmoni hanya berlaku bagi beberapa tradisi musik saja, khususnya tradisi musik barat.

Padahal, preferensi soal musik yang enak didengar juga tergantung dari paparan musik atau jika sudah terlatih mendengar musik lain.

Seperti yang dijelaskan Profesor Schubert, pengaruh budaya membentuk pemahaman kita tentang suara mana yang lebih enak didengar.

Di Australia, teori Pythagoras tentang musik yang harmonis mendasari hampir semua pendidikan musik dan musik.

Kebanyakan orang terpapar pada jenis konsonan dan disonansi, mulai saat ia mendengar lagu-lagu Taylor Swift hingga simfoni Beethoven.

Namun ada jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan musik yang berbeda.

Penelitian baru menunjukkan budaya ikut menentukan seperti apa musik yang enak didengar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News