Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah

Gamelan Membuktikan Jika Teori Phytagoras Soal Musik yang Harmonis Bisa Jadi Salah
Do-re-mi dari The Sound Of Music menunjukkan tangga nada diatonis yang mendasari pendidikan musik Barat. (Michael Ochs Archives/Getty Images)

Satu poin penting yang disampaikan para peneliti dalam makalah adalah kita tidak harus menjadi musisi untuk bisa menilai musik yang enak untuk didengar.

Tapi Profesor Schubert mengatakan tetap ada manfaatnya untuk terbuka dengan musik baru, bahkan bagi pencinta musik yang sudah berpengalaman.

Manfaat memperluas selera musik

"Salah satu yang bisa memprediksi bagaimana kita bisa adalah pengalaman kita terpapar musik sebelumnya," kata Profesor Schubert.

Anak-anak menyerap budaya musik mereka sejak dini, yang bisa memengaruhi preferensi mereka seiring bertambahnya usia.

Profesor Schubert mengatakan musik menjadi salah satu cara kita untuk tetap aktif secara emosional. Serta karena stabilitas ingatan musik, musik bisa berdampak besar terutama di kemudian hari.

Ia mengibaratkan memperluas selera musik seperti berinvestasi, "ibaratnya seperti paket dana pensiun yang banyak dan tak pernah habis".

Mendengarkan musik baru mungkin terasa tidak nyaman, tetapi ada cara untuk bisa lebih terbuka pada jenis musik lain.

Profesor Schubert menyarankan: "Dengarkan musik yang tidak kita kenal sebanyak enam hingga sembilan kali sebagai latar belakang, lalu lihat bagaimana kita bisa menikmatinya nanti."

Penelitian baru menunjukkan budaya ikut menentukan seperti apa musik yang enak didengar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News