Ganas, KPK Gelar OTT Beruntun, Arsul Sani Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara beruntun melakukan operasi tangkap tangan (OTT).
Tercatat, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga politikus Partai Gerindra Edhy Prabowo pada Rabu (25/11) dini hari di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pada Jumat (27/11), tim penindakan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT), menangkap Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna.
Selanjutnya, tim penindakan KPK menangkap Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo, pada Kamis (3/12) sekitar pukul 13.00 WIB.
Terbaru, KPK menjaring sejumlah pejabat pembuat komitmen (PPK) program bantuan sosial Kementerian Sosial dalam operasi tangkap tangan yang digelar pada Jumat malam hingga Sabtu (5/12) dini hari.
Dalam kasus dugaan suap di kemensos ini, Mensos Juliari Batubara ditetapkan sebagai tersangka.
Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani mengatakan OTT beruntun belakangan ini membuktikan bahwa revisi Undang-Undang (UU) KPK tidak membuat lembaga antirasuah itu melemah.
"OTT terjadi beruntun belakangan ini membuktikan bahwa revisi UU KPK tidak membuat KPK lemah. Ini sekali lagi membuktikan mereka yang selalu berteriak-teriak di ruang publik bahwa dengan revisi UU KPK itu melumpuhkan atau membunuh KPK tidak benar," kata Arsul saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Minggu (6/12).
KPK melakukan OTT secara beruntun dalam beberapa hari belakangan ini, terbaru terkait kasus yang menyeret Mensos Juliari Batubara.
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Aktivis Anti Korupsi Dukung Penuh Cabup-Cawabup Mimika JOEL
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024