Ganasnya Banjir Bandang Alasmalang Jumat Pagi, Hancur Lebur
Mendapati rumahnya yang sudah tak bisa dihuni lagi, untuk sementara waktu Hari Nuryadi kini terpaksa tinggal di pondok sederhana di tambak tempatnya bekerja di Dusun Cemoro, Desa Balak. Dia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan. Uang sepeser pun juga tidak punya.
”Saya baru saja utang ke bank untuk modal toko pakan burung. Tapi semua kini sudah habis. Saya juga bingung harus bagaimana lagi,” ujarnya memelas.
Dia hanya bisa berharap pada pemerintah provinsi dan pemerintah Banyuwangi untuk segera memperbaiki kembali jembatan Alasmalang. Pasalnya, salah satu penyebab terjadinya banjir adalah tersumbatnya jembatan oleh batang pohon. Sehingga, air banjir naik ke perkampungan.
”Selama di tengah masih ada tiang jembatan, maka akan terus terjadi banjir lagi. Karena ada sumbatan dan air bisa naik lagi ke perkampungan. Apalagi, jika musim hujan atau pada bulan November dan Desember bisa lebih parah dari banjir yang terjadi saat ini,” duganya.
Selain rumah milik Hari Nuryadi, rumah milik tetangga rumahnya, Andon dan Sunanti juga hancur total dan rata dengan tanah.
”Saya masih bersyukur karena kami sekeluarga masih selamat. Perkara harta benda sambil jalan yang penting diberikan kesehatan masih bisa berupaya kembali,” tandasnya. (aif/c1)
Hari Nuryadi kehilangan rumah dan harta bendanya yang diterjang banjir bandang yang melanda Desa Alasmalang, Banyuwangi.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang di Banjaran, Evakuasi Sempat Terkendala
- Banjir Bandang di Bangladesh Sudah Menewaskan 52 Orang
- Banjir Bandang di Ternate Menewaskan 16 Warga, 3 Masih Dicari