Gandeng BRSDM KKP, Ansy Lema Gelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di NTT

Gandeng BRSDM KKP, Ansy Lema Gelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan di NTT
Tampak para perempuan Peserta Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikandi Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Belu, Provinsi NTT. Pelatihan ini digelar oleh Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDIP Yohanis Fransiskus.Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, KUPANG - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menggelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan kepada para perempuan di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelatihan berkolaborasi dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Banyuwangi, Dinas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Sumba Timur dan Belu.

“Selasa, 18 Agustus 2020, saya membuka secara resmi ‘Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan’ kepada para perempuan dan ibu di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Belu. Pelatihan dilakukan dengan berkolaborasi dengan BRSDM KKP dan Dinas Kelautan kedua kabupaten,” papar Ansy Lema dalam keterangan persnya, Sabtu (22/8/2020).

Menurut Ansy, potensi kelautan di NTT sangatlah melimpah. Perairan laut NTT kaya akan ikan. Data BPS menunjukkan, produksi perikanan tangkap di NTT berada di atas 120.000 ton per tahun. Tahun 2016 sebesar 123 ribu ton, lalu naik menjadi 138.000 ton pada tahun 2017.

Di Kabupaten Sumba Timur saja terdapat 15 kecamatan pesisir, 56 desa pesisir, dan lebih dari 3000 orang nelayan penangkap ikan skala kecil yang umumnya menangkap ikan Tuna, Cakalang dan Tongkol (TCT).

“NTT sebagai provinsi pengekspor ikan, telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan negara dan daerah dengan total ekspor ikan mencapai 225.196 ton atau senilai US$ 1,2 juta pada 2019," kata Ansy Lema ketika menggambarkan pentingnya hasil laut di NTT.

Di balik potensi laut yang besar, Ansy Lema menyayangkan minimnya inovasi dan kreasi dalam produksi olahan ikan di NTT, utamanya karena keterbatasan kualitas dan ketrampilan Sumber Daya Manusia, teknologi, dan peralatan.

Alhasil, pengolahan ikan hasil tangkap selama ini hanya terbatas untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, padahal kualitas ikan di NTT sangat tinggi. Jika diolah dengan baik dapat memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat.

Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema menggelar Pelatihan Diversifikasi Olahan Ikan kepada para perempuan di Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News