Gandeng CBI, WOM Finance Tingkatkan Kualitas Manajemen Risiko
![Gandeng CBI, WOM Finance Tingkatkan Kualitas Manajemen Risiko](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/04/21/terdakwa-kasus-penerima-uang-salah-transfer-mengajukan-bandi-97.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan (LPIP) Credit Bureau Indonesia (CBI) bermitra dengan WOM Finance, perusahaan pembiayaan di Indonesia.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen menyediakan akses fasilitas kredit kepada masyarakat, WOM Finance selalu berupaya untuk meningkatkan keandalan dan keefektifan dalam menilai risiko kredit.
Melalui kemitraan ini, WOM Finance dapat memanfaatkan layanan informasi perkreditan yang disesuaikan dengan kebutuhan manajemen risiko yang unik
"Kami menggunakan custom-scores yang disesuaikan dengan risk-apetite dan kultur bisnis kami," ujar Njauw Vido Onadi, Direktur WOM Finance dalam keterangannya, Senin (19/6).
Informasi yang unik tersebut sangat membantu dalam mengevaluasi risiko kredit terkait dalam pemrosesan setiap pengajuan pinjaman yang diterima perusahaan.
Menurut dia, layanan CBI dapat memenuhi bagian-bagian yang dibutuhkan WOM Finance, yakni dalam menyediakan kustomisasi.
"Solusi yang dapat di kustomisasi sesuai kebutuhan kami yang unik tersebut sangat membantu dalam meningkatkan proses kredit kami," kata Njauw Vido Onadi.
Dengan menggunakan solusi dari CBI, WOM Finance telah memperkuat manajemen risiko dan secara efektif mendukung pertumbuhan bisnis yang lebih sehat.
WOM Finance gandeng CBI dalam meningkatkan kualitas manajemen risiko. Simak penjelasannya
- Bank Mandiri Dukung Penguatan Gizi Nasional Lewat Kredit Pertanian hingga Pengolahan Pangan
- Dukungan Diaspora Loan BNI Bikin Restoran Indonesia Dapur Van Java di Perth Siap Ekspansi
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024