Gandeng DEMFASNA, Ketua MPR Bamsoet akan Menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Pancasila
Bamsoet menyebutkan laporan Global Terrorism Index 2022 menekankan salah satu penyebabnya adalah pandemi Covid-19.
"Kondisi sosio-kultural yang serba terbatas di seluruh dunia membuat masyarakat menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu mengatakan, tantangan menghadapi terorisme dan radikalisme di Indonesia bukanlah persoalan gampang.
Tekanan dan beban kehidupan yang dirasakan semakin sulit dan berat, terutama akibat pandemi Covid-19, berpotensi mendorong tumbuh suburnya terorisme dan radikalisme sebagai solusi instan dan pelarian dari berbagai himpitan persoalan.
Di samping itu, fakta sosiologis bahwa bangsa Indonesia ditakdirkan menjadi sebuah bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi, menjadikan bangsa Indonesia berada dalam posisi rentan dari ancaman potensi konflik.
"Secara geografis, kita adalah negara kepulauan yang terpisah oleh lautan. Secara sosio-kultural, bangsa kita terdiri dari beragam suku, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan. Ditambah potensi kekayaan sumber daya alam kita yang berlimpah dan posisi geografis kita yang strategis dalam lalu lintas kemaritiman telah menempatkan kita sebagai magnet bagi berbagai kepentingan global," pungkas Bamsoet. (mrk/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ketua MPR Bamsoet bersama DEMFASNA akan menyelenggarakan Sekolah Kepemimpinan Pancasila pada September mendatang
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Lestari Moerdijat: Inklusivitas Harus Mampu Diwujudkan Secara Konsisten