Gandeng Dokter dan Rumah Sakit untuk Gratiskan Operasi
Kamis, 09 Desember 2010 – 08:08 WIB
Dalam perjalanannya, ternyata banyak pasien dengan jenis penyakit lain yang datang. Mulai atrecia ani, megacolon, suspect epilepsy, celebral atropi, sampai tumor. Karena itu, mulai 2008, nama rumah singgah tersebut diubah menjadi Wisma Kasih Bunda.
Menurut Anne, selain RS St Elisabeth, dr Mochamad Amanullah, Kepala Wisma Kasih Bunda Margaretha Widyawati, serta para suster di wisma, keterlibatan biarawati relawan suster Fidelia O.S.F. juga sangat penting. Selama ini, dana dari donatur disimpan dan dikelola suster Fidelia. Dana yang terkumpul sepenuhnya digunakan untuk biaya operasi dan perawatan.
"Yang jelas, tidak pernah kekurangan," kata Anne saat ditanya jumlah donatur tetap Wisma Kasih Bunda. Sampai sekarang, Wisma Kasih Bunda telah membantu menggratiskan biaya operasi serta pengobatan lebih dari 800 pasien. Sebagian besar merupakan penderita hydrocephalus.
Setelah menjalankan Wisma Kasih Bunda selama sepuluh tahun ini, Anne ternyata menyimpan mimpi yang cukup unik. "Ingin berhenti dari dunia fashion selagi saya mampu. Membesarkan wisma menjadi klinik kemanusiaan. Melepas sepatu high heels, kepingin tidak berkonde, pingin murni punya klinik sendiri," ungkapnya.
Menjadi desainer ternama, bagi Anne Avantie, masih belum lengkap jika tak disertai rasa peduli terhadap mereka yang menderita. Atas dasar itulah,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408