Gandeng DPD, ICIS Kumpulkan Tokoh Nasional
Bahas Permasalahan Bangsa
Rabu, 25 Januari 2012 – 20:02 WIB

Gandeng DPD, ICIS Kumpulkan Tokoh Nasional
JAKARTA - Sekretaris International Conference of Islamic Scholars (ICIS), KH Hasyim Muzadi, menyatakan bahwa ICIS akan menggelar Pekan Konstitusi pada 30 Januari hingga 4 Februari 2012 mendatang. Acara itu yang ditujukan untuk membahas permasalahan nasional itu akan menghadirkan 50 tokoh bangsa. Menurutnya, para tokoh nasional punya tanggung jawab besar untuk menghindarkan bangsa dari risiko buruk. “Hasil Pekan Konstitusi ini diharapkan menjadi pembahasan dan renungan bersama untuk kemaslahatan bangsa secara menyeluruh, tidak terkotak dalam kepentingan kelompok, partai, dan visi subyektif,” ujarnya.
“Saat ini suasana carut-marut, sudah saatnya para tokoh bangsa bertemu merunut akar masalahnya secara lebih strategis, sehingga ditemukan perbaikan-perbaikan yang strategis pula. Untuk itu, ICIS bekerjasama dengan DPD menggelar Pekan Konstitusi,” kata Hasyim Muzadi saat jumpa pers di kantor ICIS, di Jakarta, Rabu (25/1).
Baca Juga:
Menurut mantan Ketua PBNU itu, masyarakat saat ini dalam kondisi tertekan secara sosial, ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kesehatan maupun hak asasi. Belum lagi hantaman bencana yang terus-menerus terjadi di berbagai daerah. "Karena itu, tokoh bangsa harus segera bertemu merapatkan barisan untuk mencari solusi secara konstitusional, sebelum stress sosial itu berubah menjadi anarki," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekretaris International Conference of Islamic Scholars (ICIS), KH Hasyim Muzadi, menyatakan bahwa ICIS akan menggelar Pekan Konstitusi
BERITA TERKAIT
- Optimalkan Peran Masjid, Nippon Paint Gandeng Masyarakat Ekonomi Syariah
- Level Up Peradi: Perlu Perubahan Pola Pikir Masyarakat dalam Pelaksanaan Putusan Perdata
- Meski Efisiensi Anggaran, Agustina Tetap Prioritaskan Pendidikan & Infrastruktur
- Menteri Agama Apresiasi Peran BPKH dalam Pengelolaan Dana Haji
- Percaya Diri Menjelang Hadapi Australia, Patrick Kluivert Kirim Sinyal Bakal Bermain Ofensif
- Presiden Prabowo Minta Deregulasi Genjot Daya Saing dan Investasi Industri Padat Karya