Gandeng Kementan dan PT Pupuk Indonesia, Andi Akmal Gelar Bimtek Untuk Petani Kabupaten Bone
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin bersama Kementan dan PT Pupuk Indonesia melaksanakan Bimbingan Teknis tentang Kartu Tani Bagi Petani di Kabupaten Bone.
Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang Program Kartu Tani yang memiliki banyak manfaat di mana instrumen ini dapat membantu proses distribusi pupuk subsidi agar lebih tepat sasaran.
Menurut Akmal, saat ini pupuk nonsubsidi sedang naik drastis hingga kenaikan mencapai 100 persen. Terlaporkan harga pupuk nonsubsidi yang biasanya Rp 265 ribu rupiah per sak kini bisa mencapai Rp 500 ribu per sak.
Dia menyebut pupuk Subsidi bisa menjadi solusi atau sebaliknya menjadi incaran para pelanggar yang akan memanfaatkan pupuk subsidi yang semestinya tidak berhak.
“Untuk itu pemerintah mesti ketat pada persoalan distribusi pupuk subsidi ini agar tepat sasaran tanpa meleset sediki tpun,” ujar Akmal.
Akmal mengatakan saat ini tidak semua orang dapat memiliki kartu ini. Sebab, ada rangkaian proses yang harus dilalui.
Pendataan pemerintah mesti sangat akurat karena saat ini sangat rawan penyelewengan akibat dampak lonjakan harga pupuk subsidi. Pendataan jumlah petani ini termasuk seberapa luas lahan sawah yang dimiliki.
Politikus PKS ini mendorong kepada pemerintah agar ada solusi kuat dalam menyelesaikan persoalan tata niaga pupuk nonsubsidi sehingga ancaman penyelewengan pupuk subsidi dapat berkurang.
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin bersama Kementan dan PT Pupuk Indonesia melaksanakan Bimbingan Teknis tentang Kartu Tani Bagi Petani di Kabupaten Bone.
- Stok Pupuk Nasional Jelang 2025 Capai 1,4 Juta Ton
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025