Gandeng Kementan dan PT Pupuk Indonesia, Andi Akmal Gelar Bimtek Untuk Petani Kabupaten Bone
“Jika persoalan harga pupuk nonsubsidi ini tidak segera selesai, maka akan terjadi efek domino yang lebih buruk yang berujung pada semakin terlambatnya pencapaian kemandirian pangan,” tutur Akmal.
Pria kelahiran Bone ini menjelaskan, bahwa sejak diluncurkannya kartu tani pada 1 September 2020 dan mulai efektif pada Januari 2021, hingga awal tahun 2022 ini belum semua petani dan wilayah siap dengan sistem ini, maka penerapannya pun masih dilakukan secara bertahap.
Menurut Akmal, makin banyak spot yang kosong distribusi penyaluran pupuk subsidi pada sentra-sentra produksi pertanian maka makin banyak petani yang belum optimal menerima manfaat program pemerintah ini.
Akmal menambahkan saat ini terdata lebih dari 13,9 juta petani yang membutuhkan kartu tani. Ia berharap agar tahun 2022 ini Kartu Tani sudah efektif dan bisa selesai 100%.
Menurut Akmal, pupuk Subsidi ini sangat signifikan pada proses persoalan pangan yang nilainya sangat negatif mengawali tahun 2022 ini. Mulai dari harga pangan yang naik tidak kunjung turun terutama minyak goreng, hingga kenikan dua kali lipat pupuk nonsubsidi.
“Saya berharap, kuartal 1 tahun 2022 pemerintah dapat menyelesaikan semua persoalan pangan sehingga pemulihan masyarakat Indonesia pascapandemi Covid-19 dapat makin cepat,” ujar Andi Akmal.(fri/jpnn)
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin bersama Kementan dan PT Pupuk Indonesia melaksanakan Bimbingan Teknis tentang Kartu Tani Bagi Petani di Kabupaten Bone.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan