Gandeng LHK, Kemenpar Poles Taman Nasional
jpnn.com - JAKARTA – Hutan Tropis dan Taman Nasional adalah atraksi pariwisata yang memiliki nilai lebih buat Wonderful Indonesia. Baik, competitive advantage, maupun comparative advantage. Karena itulah, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sejak Oktober bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengoptimalkan aset hutan dan taman nasional itu sebagai atraksi destinasi wisata yang memikat.
“Tentu, kami tetap menggunakan prinsip-prinsip sustainable tourism development (STD), yang model dan aturan mainnya sudah ada benchmark di UN-WTO. Sudah ada standar globalnya, standar internasional, dan dirilis oleh badan PBB yang berpusat di Madrid itu. Jika diturunkan dalam implementasi, menggunakan asumsi bahwa semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan,” ujar Menpar Arief Yahya, di Jakarta.
Lalu bagaimana langkah yang sudah dan sedang dirancang kemenpar? "Actionnya kami akan ada rencana kerja di 10 destinasi unggulan di Indonesia. Besok (1/3), kami akan koordinasi dengan lembaga terkait untuk kembali melaksanakan perbaikan-perbaikan di taman nasional," ujar Asisten Deputi Wisata Alam dan Buatan Kemenpar, Azwir Malaon.
Taman-taman yang menjadi perhatian Kemenpar dan KLHK adalah, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP),Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Rinjani, dan Taman Nasional Gunung Tambora.
"Ada beberapa taman nasional yang terkait dengan 10 destinasi, selain itu Pak Menpar Arief Yahya dan ibu MenLHK Siti Nurbaya menandatangin kesepakatan, lalu kami mengeksekusi kerjasama itu di level eselon 1-2. Kami akan menjalankan kesepakatan itu dengan konsisten," tambah Azwir.
Hal ini dilakukan untuk menggalang potensi sumber daya yang ada. Lebih lanjut Azwir mengatakan, percepatan pengembangan destinasi berbasis alam ini dikhususkan dalam mewujudkan target pariwisata 2019.
Kementerian LHK juga akan mengembangkan pariwisata alam di taman-taman nasional. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian LHK, Tachrir Fathoni mengatakan, nanti langkah konkritnya terkoneksi dalam tiga klaster; pertama Lampung dan Jawa, khususnya Jawa Barat dan DKI Jakarta; klaster dua daerah Jawa Timur; dan klaster tiga di Nusa Tenggara Barat.
Dalam ketiga klaster tersebut, imbuhnya, harus ada satu integrasi antara alam, budaya, dan atraksi buatan lainnya. Tachir juga menuturkan, ada empat strategi yang akan digunakan yaitu penguatan terhadap destinasi wisata alam yang ada (improving).
- Long Storage jadi Cara Pemkot Tangsel Kendalikan Banjir
- Wamenaker: Negara Berkomitmen untuk Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja
- Lewat Kegiatan SKL, Rekind dan Warga Kalibata Dukung Kemandirian Anak Down Syndrome
- Terima Kunjungan Utusan Partai Nahdhoh Tunisia, Sultan: Lembaga Parlemen Adalah Roh Demokrasi
- Kemenko PMK: Pemberdayaan Perempuan Sangat Penting dalam Pembangunan Desa
- Susno Duadji Pastikan Tak Memihak Saat jadi Saksi Ahli di Sidang Sumpah Palsu