Gandeng Masyarakat Adat Ketemenggungan Tae, Kemdikbudristek Gelar Festival Lingkar Tiong Kandang
Keberadaan Bukit Tiong Kandang bagi Masyarakat Adat Ketemanggungan Tae dikenal sebagai simbol sakralitas budaya.
Tempat ritus budaya sebagai bukti bahwa masyarakat adat Tae sangat menjaga keharmonian kelestarian alam dengan budaya.
"Momentum festival ini diharapkan mampu mengaktifkan kembali berbagai berbagai tradisi untuk memperkuat keberadaan komunitas-komunitas adat di sembilan desa dan di dua kabupaten (tujuh desa di wilayah Kabupaten Sanggau dan dua desa di wilayah Kabupaten Landak) di sekitar Bukit Tiong Kandang,” sambungnya.
Wakil Bupati Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot dalam sambutannya mengapresiasi festival yang digelar tersebut.
“Kegiatan ini sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Sanggau yaitu meningkatkan tata kehidupan sosial yang harmonis religus dan berbudaya," ujar Yohanes.
Menurutnya, kegiatan itu juga merupakan buah dari regulasi-regulasi pengakuan keberadaan masyarakat adat baik di tingkat pusat maupun di Kabupaten Sanggau.
Festival Lingkar Tiong Kandang akan diselenggarakan selama tiga hari dan diisi dengan beragam kegiatan-kegiatan menarik dalam mengemas tradisi Masyarakat Adat Ketemanggungan Tae.
Pada hari pertama diselenggarakan berbagai ritual adat, pentas kesenian, perlombaan kesenian dan permainan tradisional, serta pagelaran olahraga tradisional.
Festival Lingkar Tiong Kandang yang diselenggarakan Kemdikbudristek mengangkat tema Bepaket Berudah Ngangket Budaya.
- Pakar Hukum Tata Negara Fahri Bachmid Ungkap Pentingnya Peran Kearifan Lokal
- Hotel Java Lotus Hadirkan Keunikan Jember
- Kenduri Swarnabhumi 2024: Sukses Gelar 7 Festival, Generasi Muda Selalu Dilibatkan
- Ritual Sakral Ajun Arah Ditampilkan di Festival Lek Nagroi, Bentuk Pelestarian Tradisi
- LAS! Dukung Perjuangan Masyarakat Adat Lawan Deforestasi
- PKW Kemendikbudristek Lahirkan Wirausaha Muda, Angkat Kearifan Lokal