Gandeng PFN, Studio Denny JA Bakal Garap Film yang Mengadopsi dari Puisi Esai

Skenario film ini juga akan dikembangkan topiknya, seperti Aksi Kamisan dengan payung hitam tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah lain yang terinspirasi oleh Aksi Kamisan di Jakarta.
Dia menambahkan, skenario ini merupakan gabungan antara isu lingkungan hidup, perjuangan perempuan dan kisah cinta.
"Seribu Payung Hitam dan Sisanya Rindu' akan menjadi film layar lebar pertama yang diangkat berdasarkan puisi esai," tegas Denny JA.
Menurutnya, kisah dalam puisi esai potensial untuk diangkat ke layar lebar, jika dibandingkan dengan puisi biasa.
Pasalnya, puisi esai ini mengembangkan drama fiksi dengan karakter tokoh, dan plot, yang dituliskan secara puitis.
"Kisah dalam puisi esai pun selalu berdasarkan peristiwa sebenarnya yang difiksikan. Dengan sendirinya publik luas menyimpan memori kolektif tentang isu yang diangkat dalam puisi esai," jelasnya.
Film "Seribu Payung Hitam dan Sisanya Rindu" sengaja dibuat untuk film layar lebar yang akan diputar di bioskop komersial.
"Ini akan membuka pintu bagi puisi esai lainnya untuk juga diangkat ke layar lebar," terang dia.(chi/jpnn)
Nantinya, film pertama yang diangkat dari puisi esai akan segera diproduksi untuk layar lebar.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- PFN Gelar Pelepasan Delegasi Camp Broadway Indonesia Menuju The New York Pops
- Bintangi Film Anak Medan: Cocok Ko Rasa, Ajil Ditto Dan Maell Lee Bagikan Cerita Ini
- Mengenang Titiek Puspa, Rano Karno Sebut Pernah Main Film Bareng
- Robert Pattinson Disebut Calon Penjahat Utama di Film Dune: Messiah
- Debut di Film Muslihat, Tata Janeeta Cerita Soal Karakter Hingga Tantangan
- Raih 5 Juta Penonton Selama Libur Lebaran 2025, Menekraf Apresiasi Perfilman Nasional