Gandeng PJB, Masdar Ingin Kembangkan Potensi Energi Terbarukan di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan produsen listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Masdar, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (17/7).
CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi berharap bisa terus mengembangkan hubungan baik dengan PT PJB untuk membantu membuka berbagai potensi energi terbarukan di Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung momentum pengembangan energi terbarukan secara global,” ujar Jameel dalam siaran persnya.
Selama satu dekade terakhir, Masdar telah berinvestasi dalam berbagai proyek energi terbarukan dengan total nilai gabungan sebesar 8,5 miliar US Dollar, di mana total investasi Masdar pada proyek-proyek tersebut mencapai 2,7 miliar US Dollar.
Proyek-proyek energi terbarukan tersebut tersebar di berbagai wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Inggris, Spanyol, Seychelles dan Kepulauan Pasifik.
Masdar merupakan anak perusahaan dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi global asal Abu Dhabi.
Selain menghadiri penandatanganan antara PJB dan Masdar, di Abu Dhabi Menteri BUMN Rini M. Soemarno juga bertemu dengan Deputy Group CEO & Chief Executive Officer, Alternative Investments and Infrastructure Mubadala Waleed Al Mokarrab Al Muhairi.
Tujuannya untuk menjajaki potensi kerjasama investasi di beberapa proyek infrastruktur, antara lain di sektor energi, perhubungan, dan TOD kereta cepat.(chi/jpnn)
Perusahaan produsen listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Masdar, perusahaan energi terbarukan yang
- Green Campus ITPLN Raih SDGs Gold dan 100% Gunakan Energi Bersih
- Diangkat Jadi Komisaris di Perusahaan BUMN, David Herson Berkomitmen Memajukan Generasi Muda Indonesia
- PLN Dorong Mahasiswa Menguasai Pengembangan Kendaraan Listrik
- Eks Direktur Umum BUMN jadi Tersangka Korupsi yang Rugikan Negara Rp 348 M
- Tangki Penyimpanan Air PLN UID S2JB Palembang Terbakar
- Kinerja Meningkat, Laba Konsolidasi BUMN Tembus Rp 292 Triliun