Gandeng Proton, Jokowi Abaikan Potensi Anak Bangsa
![Gandeng Proton, Jokowi Abaikan Potensi Anak Bangsa](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20150207_165620/165620_617635_taufik_kurniawan.jpg)
jpnn.com - JAKARTA- Keputusan pemerintah bekerja sama dengan Proton untuk pengembangan mobil nasional mulai mendapat kritikan. Apalagi, kerjasama itu juga melibatkan PT Adiperkasa Citra Lestari yang dimiliki mantan kepala BIN, Abdullah Mahmud Hendropriyono.
Kerjasama itu dianggap mengabaikan potensi yang dimiliki anak bangsa. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (7/2).
“Segala potensi anak bangsa tetap harus diperhatikan. Ini seolah-olah kayak tidak diperhatikan," terang Taufik setelah diskusi.
Taufik menambahkan, parlemen sebenarnya ingin mendukung program Nawa Cita yang diusung Jokowi. Karena itu, potensi anak bangsa seharusnya dimaksimalkan untuk mewujudkan Nawa Cita.
"Kami lebih senang, lebih sepakat kalau menggunakan apa yang dimiliki oleh anak negeri ini. Jangan sampai kemudian kita malah kebalik justru ke luar," tambah Taufik.
Dia menambahkan, kemampuan intelektual anak bangsa seharusnya mendapatkan dukungan penuh. Taufik yakin, anak bangsa bisa membuat mobil nasional.
"Saya rasa tinggal political will dari pemerintah. Katanya kan mudah buat mobil dari pada pesawat. Membuat pesawat saja bisa, kenapa buat mobil tidak bisa?" tegas politikus PAN itu. (chi/boy/jpnn)
JAKARTA- Keputusan pemerintah bekerja sama dengan Proton untuk pengembangan mobil nasional mulai mendapat kritikan. Apalagi, kerjasama itu juga melibatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat, Negara Boncos Hingga Rp 97,81 Triliun?
- Bank Jago Beri Kiat untuk Pelaku Usaha Mengelola Keuangan di Bulan Ramadan
- Buka Store Pertama di Mal Kokas, Insta360 Tawarkan Promo Menarik
- Roemah Koffie Bidik Mitra Bisnis Internasional di Athena
- Kementan Dorong Pemberdayaan dan Keterlibatan Wanita Tani
- Taru Martani Sukses Ekspor Perdana di 2025, Begini Harapan Bea Cukai Yogyakarta