Gandeng Tentara, Bea Cukai Tanjungpandan Gelar Operasi Pantau Rokok Ilegal
jpnn.com, TANJUNGPANDAN - Jajaran Bea Cukai Tanjungpandan menjalin sinergi dengan aparat penegak instansi lain di wilayah Provinsi Bangka Belitung (Babel) guna melaksanakan operasi pasar untuk mengawasi rokok ilegal.
Kegiatan yang melibatkan Kodim 0414 Belitung itu berlangsung pada Juni lalu di wilayah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
Kepala Kantor Bea Cukai Tanjungpandan Isnu Irwantoro mengatakan pelaksanaan operasi pasar kali ini berfokus pada pedagang eceran dan distributor yang tersebar di Belitung.
“Selain melaksanakan pengawasan, Bea Cukai juga memberikan sosialisasi terkait larangan peredaran rokok ilegal,” ujar Isnu, Selasa (11/7).
Bea Cukai Tanjungpandan juga melaksanakan operasi pasar itu melalui program BC Masuk Kampung pada Mei 2023.
Sasaran operasi Bea Cukai Tanjunpandan dalam BC Masuk Kampung ialah Pulau Seliu di Kabupaten Belitung.
“Dalam setiap kesempatan operasi pasar, Bea Cukai juga memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat seliu khususnya pedagang eceran rokok terkait ciri-ciri rokok ilegal dan sanksi dalam mengedarkan rokok ilegal.,” tutur Isnu.
Adapun ciri-ciri rokok ilegal ialah tidak ditempeli pita cukai asli (rokok polos), menggunakan pita cukai palsu atau bekas, bahkan sering dilekati pita cukai yang tidak sesuai peruntukannya.
Ciri rokok ilegal ialah tidak ditempeli pita cukai asli, berpita cukai palsu atau bekas, bahkan sering dilekati pita cukai yang tidak sesuai peruntukannya.
- Pemerintah Gagalkan Penyelundupan Sejumlah Komoditas Senilai Rp 49 Miliar, Ini Perinciannya
- Ini Dukungan Bea Cukai ke TNI AD Demi Kelancaran Ikuti Kompetisi Menembak di Filipina
- Sukseskan Kejuaraan Dunia Jetski di Samosir, Bea Cukai Belawan Raih Penghargaan dari ITDC
- Kanwil Bea Cukai Jatim I Musnahkan Rokok & Miras Ilegal Senilai Miliaran, Tuh Lihat!
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- 4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T