Ganggu Transisi Pemerintahan, BBM Sebaiknya Dinaikkan
jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah daerah saat ini mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kondisi ini diduga terjadi karena adanya rencana pemerintah untuk mematok komsumsi BBM hingga akhir tahun.
Kelangkaan BBM, menurut Peneliti Populis Institute, David K. Alka, juga terkait dengan lebihnya komsumsi BBM dari batas maksimal yang ditetapkan oleh pagu APBN-P 2014.
David mengaku menyayangkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak cepat mengantisipasi gejala kelangkaan BBM ini. Mestinya, kata dia, pemerintah bisa mengambil langkah antisipatif sehingga tidak terjadi antrean panjang di sejumlah daerah.
David juga mengungkapkan, kelangkaan BBM dapat mengganggu transisi pemerintahan jelang pelantikan calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) pada tanggal 20 Oktober nanti.
Oleh karena itu, SBY mesti mengambil langkah-langkah serius untuk menyelesaikan masalah kelangkaan BBM, termasuk memperlancar pemasokan BBM.
"Sudah saatnya SBY mengambil langkah menaikkan harga BBM, sehingga ada kepastian perihal ketersediaan dan kepastian harga BBM," ujar David dalam siaran persnya, Rabu (27/8).
Kenaikan BBM, tambahnya, akan mempermulus transisi pemerintahan, sehingga ketika calon presiden terpilih Jokowi dilantik dapat melaksanakan program kerakyatan mempunyai anggaran yang cukup dalam APBN 2015. (abu/jpnn)
JAKARTA - Sejumlah daerah saat ini mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kondisi ini diduga terjadi karena adanya rencana pemerintah untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PNM Dorong Ekonomi Kerakyatan Lewat Sederet Capaian di 2024
- Stok Pupuk Nasional Jelang 2025 Capai 1,4 Juta Ton
- Menyambut Tahun Baru 2025, Watsons Hadirkan Promo Spesial
- BRIS Tutup 2024 dengan Kinerja Gemilang di Bursa Saham
- Jelang Pergantian Tahun, Komut dan Dirut Pertamina Kunjungi Integrated Terminal Jakarta
- Kenaikan PPN Hanya untuk Barang Mewah Bukti Keberpihakan Presiden Prabowo Pada Rakyat