Gangguan Kesenangan
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Luhut memberi contoh di Kemenko yang ia pimpin. "Saya tidak bisa mendapat bantuan tenaga dari TNI. Yang bisa dari Polri," katanya.
Polri bisa ditempatkan di mana-mana. Bahkan termasuk di perhubungan –yang di zaman dulu identik dengan ''jatah'' TNI AL atau TNI AU.
Kalau penempatan seperti itu dimungkinkan maka tidak semua perwira tinggi berebut menjadi KSAD. "Di luar negeri perwira militer bisa ke mana saja," katanya.
Tidak ada nada cemburu di pernyataan Luhut. Atau ada. Tergantung yang siapa yang merasakan.
Merdeka!
Di kalangan TNI, dahulu, ada kelompok yang disebut ''kelompok intelektual-profesional''.
Begitu banyak jenderal yang membahas secara kritis dwifungsi ABRI. Kelompok ini terus menyuarakan sisi-sisi negatif dwifungsi ABRI. Terutama dalam pembangunan bangsa yang kuat.
Perjuangan kelompok ini bisa dikatakan berhasil. Tentara berhasil mengubah dirinya. Dengan berbagai pengorbanan kenikmatan fasilitas yang menggiurkan.
TERGANGGU lagi. Kegembiraan kita masih harus tertunda tahun ini, gara-gara Irjen Ferdy Sambo dengan peristiwa Duren Tiganya.
- Ridwan Kamil Melaporkan Lisa Mariana ke Bareskrim
- Judicial Review UU TNI oleh Perwira Aktif Dinilai Upaya Sistematis Kembalikan Dwifungsi ABRI
- Wajah Baru di Polda Jateng, 2 Jenderal Melesat ke Mabes Polri
- GM FKPPI Tegaskan Komitmen Jaga Demokrasi di Tengah Transformasi Peran TNI
- Cermin Sikka
- Diskusi UU TNI di Kampus, Pangdam I/BB: Kami Terbuka terhadap Kritik