Gangguan Mental Bisa Jadi Pembelaan Bagi Tersangka Insiden Melbourne

"Ada kemungkinan masalah gangguan mental diangkat di pengadilan tersebut. Jika itu diajukan dalam kasus pembunuhan, maka semakin cepat Pengadilan Tinggi terlibat, semakin baik," jelasnya.
Hakim Lasry mengatakan bahwa ia khawatir kasus tersebut tak akan disidangkan hingga tahun 2019 jika sidang pra-peradilan baru dijadwalkan pada awal hingga pertengahan tahun 2018.
"Dari sudut pandang pengadilan dan publik, hal itu tak bisa diterima. Hal berikutnya yang Anda tahu, tahun 2018 berlalu begitu saja dan masalahnya masih mengantre dalam daftar persidangan," jelasnya.
Direktur Champion juga mengatakan kepada pengadilan bahwa polisi telah menyelesaikan lebih dari 90 persen kasusnya, namun penyelidikan tersebut telah memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.
Gargasoulas tak hadir di pengadilan, namun kasusnya dijadwalkan kembali ke Mahkamah Agung pada bulan November.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:45 WIB 15/06/2017 oleh Nurina Savitri.
Mahkamah Agung Victoria mengatakan, seorang pria yang dituduh menabrak para pejalan kaki di sepanjang jalan Bourke Street di Melbourne pada bulan Januari lalu bisa menggunakan gangguan mental sebagai pembelaan hukum.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia