Gangguan Tidur pada Bumil Terkait dengan Kelahiran Prematur?
Kehamilan biasanya berlangsung sekitar 40 minggu dan bayi yang lahir setelah 37 minggu dianggap full term.
Studi baru ini berfokus pada bayi prematur yang dilahirkan pada usia kehamilan 34-36 minggu, dan bayi yang sangat prematur dilahirkan sebelum sang ibu mencapai usia kehamilan 34 minggu.
Dalam minggu-minggu setelah kelahiran, bayi prematur sering mengalami kesulitan bernafas dan mencerna makanan.
Mereka juga bisa menghadapi tantangan jangka panjang seperti gangguan penglihatan, pendengaran dan keterampilan kognitif serta masalah sosial dan perilaku.
Tim peneliti memeriksa data di lebih dari 3 juta kelahiran di California dari tahun 2007 hingga 2012.
Mereka memusatkan perhatian pada 2.172 wanita yang memiliki diagnosis gangguan tidur dan membandingkan hasil kelahiran mereka dengan kelompok yang dipilih secara acak dari 2.172 ibu yang serupa dalam banyak hal namun tidak memiliki masalah tidur
Wanita dengan kelainan tidur lebih cenderung berkulit hitam, berusia 35 tahun ke atas, obesitas dan memiliki masalah medis lainnya seperti tekanan darah tinggi, diabetes dan infeksi serta kemungkinan merokok yang lebih tinggi atau penggunaan obat-obatan terlarang dan mengonsumsi alkohol saat hamil.
Mereka juga cenderung memiliki riwayat kelahiran prematur.
Wanita yang mengalami gangguan tidur seperti insomnia dan apnea selama kehamilan mungkin lebih cenderung akan melahirkan bayi prematur, dibanding
- Issa Xander Lebih Manja Semenjak Ibunya Hamil Lagi, Nikita Willy: Aku Senang Sih
- Ini Sosok yang Diduga Menyuruh Anak Nikita Mirzani Lakukan Aborsi
- Layanan IVF di Grup RS Siloam Bisa jadi Solusi untuk Memiliki Anak
- 5 Buah yang Meningkatkan Peluang Wanita untuk Bisa Hamil
- Bejat, Kakek AR Cabuli Penyandang Disabilitas hingga Hamil dan Melahirkan
- Dituduh Hamil di Luar Nikah, Aaliyah Massaid Laporkan 2 Akun ke Polisi